Hanjo terlambat sampai. Ia ketiduran.
Halaman rumah Mulyono Andinata sudah penuh dengan mobil. Dari merek mobil-mobil yang terparkir sudah bisa ditebak siapa yang datang. Bukan orang sembarangan. Mobil Hanjo yang mentereng makin melengkapi deretan mobil mewah itu.
Pertemuan di halaman belakang. Sudah ramai. Kawasan halaman belakang yang cukup luas dengan kolam renang di bagian ujungnya, tampak dipenuhi dengan meja-meja. Meja dengan posisi melingkar. Setiap meja sudah ada yang duduk di sekelilingnya. Pria-pria yang sudah kelewat dewasa. Tapi belum tua.
Hanjo berjalan ke bagian depan. Di meja bulat yang berada di di depan kolam renang masih tersedia satu kursi yang kosong. Di situlah tempat duduk Hanjo. Mulyono dan empat orang lainnya duduk di situ. Itu adalah meja pengurus. Hanjo menjabat sebagai bendahara.
Menjelang sampai di meja utama itu, Hanjo mengangkat kedua tangannya. "Maaf. Aku terlambat. Biasa. Macet di jalan," tuturnya menyampaikan kambing hitam.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com