Tapi, entah mengapa, Hanjo merasa penasaran pula. Tapi bagaimana caranya bisa melihat wajah pria itu?
Hanjo membuka jas. Terlihat ia memakai kemeja lengan panjang bermerek.
"Pinjam aku," ujar seraya mengambil topi Karim yang terletak di atas meja. Makan sup Hutalang yang pedas, Karim kepanasan. Tidak saja melepas kancing baju, ia juga menanggalkan topi. Topi itu yang disambar Hanjo.
"Untuk apa Bos?" tanya Karim heran.
Hanjo tidak menjawab. Topi pets berwarna hitam itu agak longgar di kepalanya. Hanjo tersenyum. Malah bagus. Diturunkan sampai habis ujung topi. Sampai menutup pandangan ke depan. Dengan hanya memandangi lantai ubin, Hanjo berjalan perlahan. Menuju toilet.
Bukan karena kebelet. Atau sakit perut. Ia ke toilet untuk bisa melihat wajah pria yang duduk bersama Melina. Dengan berjalan memutar ke sisi dinding ia sampai di toilet. Ia pura-pura masuk. Tidak sampai ke ruangan WC. Ia berdiri di sisi tembok yang menutupi pintu toilet.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com