Ervin dan Sheina mencari sumber suara itu, dan mereka akhir nya menemukan nya.
"Kak Vincent!!!" Ucap Sheina dan Ervin bersamaan.
"Ini bukan pasar yang bisa lo jadikan sebagai tempat lo teriak teriak. Ini kantin buat tempat makan, asal lo tau itu. Kalau lo mau teriak teriak cari tempat lain aja asal bukan di daerah sekolah ini supaya ngak ganggu ketenangan orang lain." Lanjut Vincent.
"Emang diantara lo lo pada ada yang merasa terganggu sama suara gue?"
"Jawab!!! jangan diem aja." Lanjut Ervin karena tidak ada yang berani menjawab nya.
"Gue terganggu." Ucap Fagan sambil mengangkat tangan nya.
"Gue ke sini buat ngisi perut, bukan buat ngisi kuping gw." Lanjut Fagan sambil menatap ke arah Vincent seakan akan tersenyum bahagia.
"Udah udah. Kok lo jadi ribut gini sih Vin, ih udah lah." Ucap Sheina pada Ervin.
"Hemm iya iya. Ehh Del, lo geser dikit dong." Ucap Ervin mengusir Adel agar bisa duduk di samping Sheina.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com