Azaila si Penjaga Ruang meneliti Theria. Sosok berwajah peri itu masih tak bergerak di tempatnya. Dia kembali membuka buku dan bersikap seolah Azaila tak ada di sana. Ciuman panas di bibir Azaila dengan Theria hanya fantasinya saja dan dia menyeringai karena itu.
Dia menyilangkan tangannya di depan dada, memperhatikan pemandangan luar.
"Kau mau disana sampai kapan?" tanya Theria dengan pandangan tak terlepas dari halaman buku.
Azaila menghela nafas dan menghembuskannya dengan kasar. Frustasi dengan sikap cuek Theria.
"Apa isi buku itu menarik?"
Azaia si penjaga ruang berjalan mendekat. Dia menjulurkan lehernya untuk melihat halaman buku yang menarik perhatian Theria.
"Kosong," komentar Azaila sambil menarik kepalanya lagi dan berdiri lurus di seberang meja Theria. Dia mengamati sampul buku tebal itu. Kelihatannya dia menyadari apa yang sedang dibaca oleh Theria.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com