webnovel

Kartu Tarot Itu Cermin Alam Bawah Sadar

Satu menit yang lalu adalah masa lalu, satu menit yang akan datang adalah masa depan, satu menit yang sedang kita jalani sekarang adalah masa kini. Kata-kata itu bergema di dalam pikiran Elia. Dia mengulang-ulangnya dan membenarkan ucapan terakhir Sunshine bahwa dia harus menggunakan waktunya dengan bijak, dia juga harus membuat keputusan dengan bijak. Elia berpikir dengan cepat, "Aku sudah sampai sejauh ini. Sejak awal aku ingin tahu apa yang terjadi pada ibu. kenapa dia sangat terikat dengan dunia itu?"

Setelah membuat pertanyaan seperti itu di kepalanya, dengan mantab Elia mengangkat sebuah kartu. Dia membaliknya. Halaman kartu itu kosong seperti sebelumnya. Kali ini dia sudah tidak heran, dia sudah mengetahui cara mainnya sehingga dia meletakkannya di meja, dan seperti yang terjadi sebelumnya, Sunshine mengetukkan jari telunjuknya tiga kali ke permukaan kertas itu, lalu api putih mulai muncul. Setelah itu gambar muncul di permukaanya.

"Apa ini?"

"Pola api biru," jawab Sunshine.

"Ini....ini yang kulihat di tubuh Max tadi. Apa artinya?"

"Warna api biru ini berarti Max memiliki darah siluman. Kamu juga memilikinya. Polanya akan berbeda-beda dari masing-masing keturunan."

"Dan Max..." Elia berhati-hati menunjukkan rasa ingin tahunya.

"Anjing neraka," Sunshine menjawab tanpa rasa antusias.

Sedangkan Elia terkejut.

"Sepertinya kamu mengharapkan sesuatu yang lebih besar dari itu?"

Elia gelagapan. "Yah, tadinya kupikir naga atau apa gitu, soalnya aku melihat seperti ada ombak lautan. Nggak kebayang anjing neraka, jadi dia punya tiga kepala? ekor terbakar, ah tidak, ekornya berupa api biru, begitu wujud aslinya? tunggu tunggu tunggu, bukankah anjing neraka itu sebangsa iblis? penjaga neraka?"

Kedua mata Sunshine memicing. "Sepertinya kamu penggemar mitologi ya?"

Elia malu-malu berkata, "Sesekali saat bosan aku menemukan beberapa buku milik ibuku dan kubaca."

"Oh...."

Elia mencondongkan tubuhnya ke depan dan berbisik. "Jadi apa benar wujudnya begitu?"

Sunshine membalas, "Suatu saat kamu akan melihat sendiri wujudnya. Jangan terkejut, oke!"

Elia menarik lagi tubuhnya. Bahasa Sunshine jelas merupakan isyarat supaya dia tidak melanjutkan percakapan seputar wujud asli Max.

Sunshine mengisi jeda itu untuk mengonfirmasi firasatnya, "Kenapa kamu lanjutkan? tadi kamu ragu-ragu."

"Soalnya.... aku sangat ingin tahu alasan ibuku kembali ke Bawah Tanah eh maksudku dunia bawah. Sejak Max memberitahuku kalau ibuku kawin dengan siluman, rasanya aku benar-benar tidak mengenal ibuku dan apa yang membebaninya selama ini. Jika ibuku benar-benar dibunuh, aku harus tahu alasan kenapa dia dibunuh. Kalau aku tidak bisa menerima alasan itu mungkin aku akan membunuh orang yang membunuh ibuku."

Elia menatap Sunshine. Itu adalah caranya untuk menunjukkan bahwa semua yang dikatakannya adalah ketulusan. Dia tidak mengarang keinginannya hanya untuk diperhatikan.

"Selain itu, aku penasaran dengan sesuatu. Apa benar ibuku membuatku tertidur supaya aku tidak mendengarnya pergi atau itu hanya karanganku belaka. Kamu dan Max menanyakan hal yang sama. Jika itu bukan kesengajaan dari ibu artinya pada hari itu telah terjadi sesuatu."

Elia lalu dengan gusar melihat ke tarot yang masih menumpuk.

"Aku pikir aku tahu cara kerja tarot ini. Tarot ini menerjemahkan alam bawah sadarku bukan? Dia menunjukkan hal-hal yang sebenarnya pernah kulihat. Bagaimana menjelaskannya ya? tapi aku benar kan? ini terhubung dengan alam bawah sadar bukan sekedar ingatanku. Detail api biru ini lebih banyak daripada yang kuingat, artinya alam bawah sadarkulah yang mengambil alih tugas mengingat kemudian terefleksikan kembali ke sini."

Elia menatap Sunshine untuk meminta kepastian. Pada saat itu Sunshine mengangguk. Itu membuat Elia gembira tapi kemudian dia terdiam. Dia menjadi kaku cukup lama.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?"

Elia gagap berkata, "Kalau begitu, aku bisa tahu apa yang terjadi pada hari itu bukan? setidaknya walaupun hanya sebuah sketsa?"

"Kita bisa tahu makhluk apa yang mempengaruhimu sampai kamu berpikir ibumu menaruh obat tidur padamu."

"Jadi bukan kejadian secara mendetail?"

Sunshine menggeleng. "Tarot ini memang bekerja untuk menerjemahkan alam bawah sadar, tapi cara kerjanya bukan seperti kamera fotografi yang menangkap adegan, ini untuk menangkap makhluk dunia bawah yang terlibat dalam peristiwa harianmu. Jika kugunakan pada manusia, kartu ini akan menunjukkan makhluk seperti apa yang mengendalikan dan merasuki mereka. Alam bawah sadar yang kuat dapat menyimpan data dari ribuan tahun yang lalu dan kartu tarot ini seperti alat cetak untuk melihat makhluk dunia bawah seperti apa saja yang terlibat dalam kehidupan seseorang selama ribuan tahun."

Elia menutup mulutnya karena sangat terpukau oleh kehebatan kartu tua itu. Dia mulai mengerti kenapa hanya seorang pembaca sejati yang bisa melihat dan menerjemahkan gambar yang muncul dari kartu itu. Dia juga mulai berasumsi, usia Sunshine sudah ribuan tahun.

"Usiaku tidak ribuan tahun. Pengetahuanlah yang memiliki usia setua itu!"

Elia tidak tahu harus bereaksi seperti apa.

"Kartu ini diberikan secara turun temurun."

"Lalu kenapa bisa jatuh ke tangan ibuku?"

"Benda ini pernah hilang dan aku meminta ibumu untuk menemukannya, sebagai pemburu dia tahu cara-cara menemukan benda hilang. Saat itu aku memintanya untuk menemukannya tapi setelah menemukannya aku ingin dia tidak langsung memberikannya kepadaku, aku minta tolong padanya untuk menyimpannya karena aku belum siap."

"Berapa lama ini disimpan oleh ibuku?"

"Aku tidak tahu, dia tidak memberitahuku kapan dan bagaimana dia menemukannya. Aku juga baru tahu kalau dia berhasil ketika kalian datang dan membawanya."

"Jadi ibuku sebagai pemburu tugasnya adalah menemukan barang-barang yang hilang?"

Sunshine menggeleng. "Ya, dalam bahasa paling sederhana seperti itu, tapi dalam kenyataannya, aksinya melebihi konsep sederhana itu."

"Apa maksudmu?"

"Kamu pasti sudah bisa menebaknya. Mencari barang hilang hanyalah salah satu tugasnya."

Ucapan Sunshine membuat Elia membaca ulang dugaan-dugaan yang tertulis di kepalanya tentang penyebab kematian ibunya. Sebagai pemburu, mungkin dia juga diburu. Itu kesimpulannya sementara ini. Dia tak menduga Sunshine akan mengatakan isi pikirannya.

"Setiap pemburu juga memiliki kemungkinan akan diburu. Aku juga ingin tahu siapa yang memburunya dan menurutku dia ada dalam ingatanmu," kata Sunshine, kali ini tekanan suaranya sangat mendalam dan meneror jantung Elia. Elia menekan dadanya. Dia bisa merasakan degup jantungnya yang sangat cepat.

"Karena itu membuka setiap kartu ini akan membuat kita sampai pada sosok yang selama ini tersembunyi di dalam pikiran alam bawah sadarku?"

Sunshine mengangguk. Konfirmasi itu membuat Elia menahan nafas. Dia berusaha mengendalikan degub jantungnya sendiri sambil menguatkan mental. Dia menatap tumpukan kartu yang belum terbuka.

"Kenapa kamu tidak mengatakannya dari awal?"

"Supaya kamu tidak ketakutan, tekanan bisa membuat alam bawah sadar menutup diri."

"Alam bawah sadar bisa menutup diri?"

"Ya, jika pada suatu titik kamu menyuruhnya untuk melakukan itu. Alam bawah sadar bisa juga bertindak di luar kontrol pikiran. Itu bisa terjadi jika kamu mengalami trauma hebat sehingga alam bawah sadarmu membentuk sistem pertahanan diri."

Your gift is the motivation for my creation. Give me more motivation!

Mutayacreators' thoughts
Nächstes Kapitel