webnovel

Terpojoki

"Aneska. Kamu kok main handphone terus si? Kamu ga kangen emangnya sama Nenek?" tanya Nenek Aksa dari Mamahnya.

"Emang dia mah sekarang kerjaannya main handphone terus, Bu. Aku juga udah bingung mau bilangin kaya gimana lagi ke Aneska," jawab Mamahnya dengan asal.

"Kamu jangan main handphone terus dong. Nenek kan kangen sama cucu Nenek."

"Tuh Aneska. Kamu udah deh jangan mainan handphone terus. Kamu taruh dulu handphonenya. Cari uang cara nulis kaya gini kok malah lebih repot ya. Ayah kamu aja yang kantoran lagi rbakt libur kaya gini."

"Iya Mah, Nek. Maafin Aneska ya. Kalo gitu Manda ga mainan handphone lagi."

Lagi-lagi Aneska mengalah demi Mamahnya. Aneska memutuskan untuk tidak menulis lagi selama sedang berada di rumah Neneknya itu. Daripada nanti Mamah dan Neneknya terus-terusan mempermasalahkan Aneska yang sedang menulis.

"Udah lah, gua diam aja sekarang. Nulisnya nanti gua lanjutin di rumah aja. Kayanya juga nanti masih keburu nulisnya," ucap Aneska di dalam hatinya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel