webnovel

Barisan Lima Pedang Sunyi

Tiga orang tokoh di sisinya tidak ada yang bicara. Mereka semua terdiam. Sepertinya orang-orang itu masih tidak menyangka dengan apa yang baru saja terjadi. Khususnya lagi, Pendekar Pedang Sunyi Pembawa Maut.

Mimpi pun dirinya tidak pernah bahwa perkampungan yang telah dia bangun dengan keringat, darah dan air mata ternyata bisa hancur hanya dalam waktu yang sangat singkat.

Hatinya sangat kalut. Perasaannya sedih. Namun dia lebih sedih lagi ketika belum mengetahui siapakah dalang utamanya.

"Sebenarnya apa yang telah terjadi di tempat ini?" tanya Raka sambil menoleh.

"Tidak ada yang tahu pasti. Yang jelas, puluhan orang bercadar datang tepat setelah kau mengejar dia penyusup tadi. Saat kami membagi posisi ke tiga penjuru, dengan tujuan untuk memantau situasi, mendadak terdengar jerit kesakitan dari para penjaga. Jeritan dan pertempuran mulai terdengar nyaring. Dan untuk selanjutnya, aku rasa kau sudah tahu sendiri," kata majikan Perkampungan Pedang Sunyi dengan nada sedih.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel