Tapi meskipun hanya satu kali, namun yang satu itu sudah melebihi segalanya.
Karena hanya dengan satu kali tebasan pula, kepala si Golok Kilat terlepas dari badannya. Ketajaman Pedang Pencabut Nyawa memang tiada tanding. Kepala manusia saja bisa dipenggal hanya dengan satu kali tebasan. Ditambah lagi, kutungan leher itu juga sangat rapi.
Kalau tidak melihat kejadiannya secara langsung, niscaya siapapun tidak akan afa yang mempercayainya.
Begitu selesai membunuh si Golok Kilat, Raka hanya mampu menghela nafas dalam-dalam. Kepalanya tertunduk. Mengawasi pedang pusakanya. Memperhatikan pula darah segar yang menetes dari ujungnya.
Setetes demi setetes darah itu berjatuhan ke tanah berumput. Membawa bau anyir, membawa sebuah kabar kematian.
Begitu Raka mengangkat kepalanya, dia dibuat terkejut setengah mampus. Ternyata di tempat itu sudah banyak sekali orang-orang persilatan yang sedang berdiri mengelilingi dirinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com