Orang serba hitam itu kaget bukan kepalang. Dia tidak menyangka kalau pemuda itu ternyata mempunyai kecepatan jauh diluar perkiraannya semula. Sekarang meskipun dirinya sudah menyadari akan kemampuan lawan, hal itu hanya percuma saja.
Saat ini dia tidak bisa melakukan apa-apa. Tubuhnya terasa sangat kaku. Seperti sebuah batu besar yang tidak dapat digerakkan sama sekali.
Malam semakin larut. Kentongan kedua terdengar dibunyikan diluar sana. Hembusan angin malam yang dingin masuk lewat jendela. Pakaian kedua orang itu tampak berkibar karenanya.
Suasana di kamar sudah hening kembali. Tiada lagi kegaduhan yang terdengar. Sunyi. Sepi.
Hingga saat ini belum ada yang bicara di antara mereka. Pendekar Pedang Pencabut Nyawa sedang berjalan mengelilingi orang serba hitam. Entah apa yang sedang dia lakukan. Sebab musuunya sendiri tidak mengetahui tujuannya.
"Apa yang sedang kau lakukan?" tanyanya membentak.
"Aku hanya ingin memastikan apakah pandanganku ini tidak salah?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com