webnovel

BIMA KHAWATIR DENGAN IBUNYA

"apakah kami boleh menemui Sarah." Tanya Ardiansyah kepada dokternya.

"Silahkan..., tapi jangan membuat dia kepikiraan sesuatu atau membebani dia dengan sesuatu." Jawab dokternya dan memberi peringatan lagi kepada keluarga Ardiansyah.

"baik dok terima kasih." Jawab Ardiansyah dengan cepat.

Setelah itu mereka bertiga langsung masuk ke dalam ruangan Sarah dan mereka semakin terpukul saat melihat senyum di wajah serahin begitu pucat tapi senyuman itu sangat tulus.

Bima berlarian menghampiri Sarah dan dia langsung mencium pipi Sarah. Bima juga meneteskan air matanya saat dia mencium Sarah.

"jangan nangis kayak gini dong sayang. Ibu nggak papa, mungkin tadi malam dia sedikit mau menyapa ibu makanya mengeluarkan darah." Ujar Sarah menenangkan anaknya itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel