webnovel

Ternyata

Keduanya tampak bergelut satu sama lain. Hingga keduanya pun tampak terluka kedua tangan yang memegang pisau sama-sama terluka kena goresan pisau besar tersebut.

Sesudah keduanya terluka, masing-masing dari mereka melompat menjauh seraya setengah berteriak, "Tunggu!"

Orang yang menghadang si kakek lebih dulu bertanya, "Jika kau bukan Kenjiwa, lalu siapa kau yang sebenarnya?"

Sedangkan si kakek pun balas bertanya, "Jika kau bukan dia yang mati di tanganku, lalu siapa kau yang sebenarnya?"

"Kau dulu yang jawab!" seru lawannya dengan kesal.

Si kakek pun membalas perkataan yang sama.

Si lawannya terkejut lalu diam sejenak. Kemudian katanya lagi, "Bagaimana kalau kita bersama-sama membuka kedok kita!"

"Usul yang bagus!" seru si kakek sambil tangannya menempel pada wajahnya.

Melihat hal itu lawannya pun berkata lagi, "Tepat pada hitungan ke tiga, kita sama-sama melepaskan topeng ini."

"Baik!" sahut si kakek dengan suara tegas.

Mereka berdua bersama-sama mulai menghitung.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel