Sekian lama diperjalanan, mereka berdua pun sampai di kampus, lalu mereka berdua turun dari motor. Kemudian mereka berjalan sembari bergandengan tangan. Luna sangat bahagia, bisa berjalan dengan orang yang ia cintai, namun tanpa Sarah rasanya ada yang kurang. Kapan-kapan, dia ingin mengajak Sarah untuk mengunjungi lingkungan kampus.
Kemesraan mereka berdua menarik perhatian banyak orang. Ada yang menatap iri, juga membicarakan mereka berdua secara diam-diam terutama Luna. Gadis dingin, yang memakai baju yang sama setiap harinya kini memakai pakaian cukup modis. Salah satu teman sekelas berambut kribo, berkulit sawo matang, serta berpostur agak gemuk mendekati mereka berdua. Kemudian dia menepuk pundak Fadil hingga mengejutkannya.
"Darling-kun memang panutan gue, pagi-pagi begini masih sempatnya bermesraan." Sapa Fajar teman sekelasnya.
"Bisa aja elu jar, bermesraan dari mana coba?"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com