"Tapi tidak apa-apa. Kalau benar aku sudah mati, tidak apa-apa asal aku bisa ke sini lagi. Daripada hidup tanpa kejelasan hanya untuk menghindari Night dan kisah cinta kami, aku rela hidup sendirian dan merana di sini…."
Ucapan itulah yang mengejutkan Night. Membuatnya merasa tak tahan, lalu akhirnya berjalan mendekati anak manusia itu. Membuat gadis itu berhenti dengan gumaman penuh kesedihannya untuk berbalik. Lalu kemudian tampak kaget melihat dirinya.
"Nona Honey?"
Night memutuskan untuk menyapanya lebih dahulu.
"N-Night?" sahut gadis itu lirih seperti berbisik.
Dengan cepat Honey berlari ke arahnya, lalu memeluknya dengan erat. Sang raja vampir jadi membeku. Apalagi menyadari isakan kecil dari mulutnya. Apalagi saat air mata Honey jatuh membasahi kemeja di tubuhnya.
"Kamu bahkan juga di sini? Di dalam mimpi ini? Astaga, ternyata memang lebih baik bagiku untuk meninggal saja. Setidaknya di sini aku bisa bahagia walaupun semu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com