webnovel

ELEMEN AIR

"Izinkan aku ikut dengan guru. Aku berjanji, tidak akan membuat repot guru di sana. Aku mohon!" Yu Xi sangat meminta. Memelas dia dengan mata yang mulai berkaca-kaca.

Zhuge Liying tidak bisa membuat keputusan sendiri, tentu semua ada di tangan Shangkuan Yun.

"Apa kau benar ingin ikut dengan Zhuge Liying?" tanya Shangkuan Yun.

"Kakak," cemas Yi Kong Si.

"Tenang adik," tahan Shangkuan Yun untuk Yi Kong Si.

"Ya, Ayah. Aku ingin ikut bertarung dengan guru Zhuge. Aku percaya dengan kekuatannya. Tolong izinkan aku pergi dengan guru Zhuge, Ayah."

Sekarang Yu Xi membujuk Shangkuan Yun. Dia putri bungsunya yang baru berusia belasan tahun.

Di usianya yang masih belia, Yu Xi memang menjadi murid yang berbakat. Tidak dapat dipungkiri di antara banyaknya murid hanya Yu Xi yang menguasai elemen air dengan sempurna.

"Ayah. Apa Ayah ingin melihat desa-desa di negeri ini hancur? Apa Ayah tidak bisa bisa mendengar jeritan para yatim piatu? Ayah tentu masih memiliki hati bukan?"

Shangkuan Yun berpikir keras. Dilema berat, antara melindungi putri kecilnya aau menyelamatkan banyaj nyawa?

"Sudah. Izinkan saja dia pergi. Biarpun usianya masih muda, tetapi bakat Yu Xi tidak bisa dianggap remeh, benar bukan Kakak Yi?"

Xia Wu menyikut di pinggul Yi Kong Si, membuat pria dewasa itu tersentak.

"Hm?"

"Katakan saja. Tidak usah kau memasang wajah seperti itu," ejek Xia Wu.

Yi Kong Si berkelakar, "Izinkan saja dia pergi. Percuma kita menahannya di sini, nanti pun dia akan tetap pergi."

Yu Xi mendapat dua dukungan dari kedua gurunya. Selanjutnya Yu Xi menunggu izin dari ayahnya.

"Ayah biarkan aku pergi. Tidak perlu mencemaskan aku, guru Zhuge pasti akan melindungiku benar 'kan guru?"

Yu Xi melirik ke arah Zhuge Liying. Namun, itu tidak menjamin akan mendapat izin dari Shangkuan Yun.

"Izinkan saja dia Ayah. Aku akan menjaga dia di belakang." Shangnkuan Ye memasuki ruangan.

Sekarang putra dari Shangkuan Yun yang ikut memberi dukungan untuk Yu Xi.

"Ayah bisa mendengarnya bukan. Kakak akan menjaga diriku. Aku sudah mendapat banyak dukungan, Ayah tidak perlu mencemaskanku lagi."

Yu Xi terus membujuk ayahnya yang keras kepala. Shangkuan Yun sendiri belum mengatakan apa-apa sejak tadi.

"Hormat pada guru Yi, Xia, dan guru Zhuge." Shangkuan Ye menyapa satu persatu orang-orang hebat yang ada di balik Dao Bao Hu.

"Baiklah. Aku akan memberikanmu izin, tetapi pesanku hanya satu ...."

"Apa itu?" potong Yu Xi.

"Kembali lah dengan selamat dan jangan membuat repot guru Zhuge di sana," pesan Shangkuan Yun.

"Siap!" Yu Xi sangat antusias. Hormat setinggi-tingginya untuk ayahnya.

Izin telah didapat, Yu Xi sekarang bisa bertarung bersama dengan Zhuge Liying. Walaupun masih ada pertanyaan yang mengganjal. Apa alasan Yu Xi ingin bertarung dengan Zhuge Liying?

Gadis ceria yang selalu memakai jepit ranbut berwarna-warni serta bersuara cadel itu merasa sangat akarap dengan Zhuge Liying.

Pertemuannya bersama Zhuge Liying belum ada satu hari, tetapi Yu Xi sudah mengagumi Zhuge Liying.

Rencana pun mulai disusun matang-matang. Karena Zhuge Liying sudah berpengalaman, maka dirinya yang menyusun strategi tersebut.

Kelompok satu ada di barat dan kelompok tiga ada di bagian timur. Sedangkan kelompok empat murid-murid tingkat 3 berjaga di selatan.

Mentara itu Yu Xi dan Shangkuan Ye akan menyerang bersama-sama Zhuge Liying di barisan terdepan.

Rencana sudah dipersiapkan. Penjelasan Zhuge Liying mudah dipahami dan dicerna baik oleh semua orang.

Tunggu apa lagi? Mereka segera bersiap, mempersiapkan diri untuk pertarungan besar.

Yi Kong Xi akan memimpin murid-murid di sektor Elang, sedangkan Xia Wu akan menjadi komandan di sektor Lotus.

Masing-masing guru akan mengarahkan para anak didiknya sesuai yang Zhuge Liying sudah rencanakan sebelumnya.

****

Bagaimana dengan di lapangan? Desa Z telah hancur lebur menjadi debu. Kepungan asap hitam pekat menutupi langit-langit kota Z.

Wayat hidup yang menyerang kali ini jumlahnya semakin banyak. Bahkan tidak terhitung dengan jari.

Sedangkan para penduduk Z sudah tiada. Hanya sedikit yang selamat. Mereka yang berhasil melarikan diri ke desa lain. Namun, apakah itu akan menjamin nyawa mereka selamat?

Heee ....

Suara desis mereka yang menerikan. Pakaiannya juga sangat kotor dan berlumur darah.

Langkah mereka sangat lambat, tetapi setiap mereka datang satu desa bisa lenyap.

Semburan api mereka memang luar biasa, jika bisa menghancurkan hampair belasan desa yang ada di negeri Ming.

"Hei, kalian makhluk-makhluk jelek!" teriak Zhuge Liying dari garis perbatasan desa.

Dirinya sudah datang bersama dengan Yu Xi serta Shangkuan Ye. Hanya ada ketiganya di sana. Murid-murid Dao Bao Hu yang lain berjaga di tempat mereka masing-masing.

"Kalian rupanya sudah sangat berbeda."

Yu Xi dan Shangkuan Ye berpikir apa maksud 'Berbeda', apakah para mayat hidup sudah bertranspormasi?

"Apa kalian sudah siap?" tanya Zhuge Liying. Bersama-sama Yu Xi dan Shangkuan Ye menganggut.

"Ayo, kita segera selesaikan ini!" Zhuge Liying mendorong kedua muridnya untuk semangat.

Biarpun mereka hanya bertiga, tetapi kekuatan manusia yang bernyawa sudah tentu lebih besar, darpada mereka yang tidak memiliki nyawa.

"Ayo!" Satu kali lagi Zhuge Liying mengajak si kembar.

Kuda-kuda dan tenaga dalam sudah dikuatkan. Senjata pula telah siap. Saatnya mereka menyerang.

Yaaaaaaa ....

Teriakan membara dari para pendekar aliran putih. Mereka terbang cepat menuju para mayat hidup.

YAACH ...

Ayunan pedang dan tendangan kaki yang bertubi-tubi tekah berhasil melumpuhkan puluhan pasukan mayat hidup.

Yu Xi bertarung dengan baik. Kekuatan dari tangan ketika menggunakan pedang tidak kalah hebat dari Zhuge Liying.

Yu Xi melawan di bawah dan begitu juga Zhuge Liying. Satu-persatu mayat hidup dilumpuhkan.

"Kau baik?" tanya Zhuge Liying.

"Tentu. Bagaimana dengan guru?" bali Yu Xi bertanya.

Keduanya membelakangi satu sama lain. Bibir mereka boleh bergurau, tetapi tangan mereka tidak berhenti untuk melawan.

Wwwwuuuus ....

Semburan api besar dari salah satu mayat hidup, "Awas!" Apinya mengarah pada Yu Xi. Zhuge Liying singap menyelamatkan anak muridnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Zhuge Liying.

"Aku baik-baik saja. Terima kasih guru sudah menyelamatkan aku," tutur Yu Xi senang.

Zhuge Liying menarik Yu Xi untuk menjauh sejenak. Shangkuan Ye turun dari udara.

"Apa yang terjadi? Kau baik-baik saja bukan?" Pertanyaan yang sama dilontarkan Shangkuan Ye.

"Ya. Guru sudah menyelamatkan diriku," ungkap Yu Xi bersyukur.

"Oh, syukurlah. Terima kasih guru sudah menjaga adikku," ucap Shangkuan Yun lirih.

"Sudah tagan ucapan terima kasih kalian. Sekarang kita harus berkonsentrasi pada pertarungan ini."

Diingatkan kembali. Tujuan mereka bukan untuk bersenang-senang, tetapi demi menyelamatkan banyak nyawa.

Yu Xi dan Shangkuan Ye telah bersiap, senjata di tangan masing-masing.

Pertarungan sedikit terganggu. Kepungan asap yang tebal membuat pandangan menjadi tidak jelas. Ditambah aroma tidak sedang membuat mereka tidak dapat fokus.

"Kalian harus tetap waspada. Pasang telinga kalian baik-baik!"

"Baik, guru!"

Zhuge Liying mengingatkan untuk terus mendengar. Biarpun penglihatan terganggu, tetapi telinga mereka harus bisa mendengar dengan baik.

"Awas!"

CLING ....

Zhuge Liying menyerang mayat hidup yang mendekat pada Yu Xi. Gadis itu terus menjadi sasaran para mayat hidup.

"Fokus! Kalian harus fokus. Ingat itu!"

Yu Xi kehilangan konsentrasinya. Fokus dia terbagi dua sebab Yu Xi nengalami panik. Bahkan dia sulit mengangkat pedangnya sendiri.

"Yu Xi!" Shangkuan Ye memanggil.

"Kau pasti bisa! Dirimu murid terhebat di Dao Bao Hu, ingat itu!"

Seperti hembusan angin segar di pantai. Yu Xi mendapat dorongan semangat yang baru.

Zhuge Liying bisa merasakan Qi yang luar biasa mulai mengalir di tubuh Yu Xi Chen. Cahaya putih telah menampakkan dirinya.

"Elemen air," pekik Zhuge Liying. Dia melihat kekuatan besar sedang berusaha untuk keluar. Memang benar hanya Yu Xi yang menguasai elemen air dengan sangat baik.

THEK ....

Zhuge Liying datang pada Yu Xi. Mengaliri sediki tenaga dalamnya.

Aaaaa ....

Elemen air memancar sangat luar biasa. Cahaya putih keluar dan menghapus semua kepungan asap hitam yang mengepung sekitar.

Nächstes Kapitel