Dan hari itu pun tiba.
Semuanya tampak begitu mewah.
Para sanak saudaranya pun juga berkumpul disini dan mereka saling tertawa dan berbagi suka duka. Feronika memilih duduk di depan meja rias dengan rambutnya yang sejak tadi dimainkan oleh Desi. Gadis ini datang dengan Ariel tadi pagi.
Teman Feronika yang telah dia anggap adik ini yang satu itu benar-benar tahu apa yang dia butuhkan dalam situasi begini. Sejak pagi pula Desi sudah mulai menyuruh-nyuruh dirinya mulai dari mandi dan menyiapkan seluruh pakaiannya.
Bahkan kata Ariel kekasihnya itu kemarin menghabiskan uangnya hanya untuk membeli alat make up agar bisa merias wajahnya katanya. Sungguh, Feronika benar-benar merasa sangat bahagia memiliki Desi sebagai sahabatnya.
"Emang kamu nggak kuliah, Des?" tanya Feronika saat Desi menyemprotkan hair sprey di atas rambutnya ini. Ah Desi itu memang bandel sekali kan tadi sudah dia bilang kalau dia tak suka memakai benda ini karena nanti pasti rambutnya akan terasa kaku.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com