Iqbaal merasa ada yang aneh dari Tania belakangan ini. Tania menjadi orang yang pendiam dan selalu menghindarinya. Biasanya Tania selalu heboh jika Aldi tidak membalas chatnya satu menitpun, tetapi beberapa hari belakangan ini Tania tidak pernah menanyakannya tentang Aldi lagi.
Dan kali ini, Iqbaal berusaha mengorek informasi dari Tania tentang perubahan sikap gadis itu. Makanya, saat bel pulang sekolah berbunyi, Iqbaal segera menghampiri Tania dan merangkul pundak gadis itu.
"Nongkrong, yuk. Udah lama nih kita nggak nongkrong bareng," kata Iqbaal seperti biasa yang ia lakukan kepada Tania.
Tania menepis rangkulan Iqbaal di pundaknya. Tania buru-buru memasukkan bukunya ke dalam tas. "Gue nggak bisa. Gue ada urusan dirumah."
"Aldi gimana kabarnya?" tanya Iqbaal.
"Tanya orangnya langsung lah. Lo 'kan sahabatnya." Tania menarik resleting tasnya dan menggendongnya. "Gue pulang duluan." Tania melangkahkan kakinya meninggalkan Iqbaal.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com