webnovel

PERMINTAAN KAKEK BEN PADA PAPA AGUNG DAN MAMA MAWAR

Alvan merebahkan dirinya di atas tempat tidur. Merasakan tubuhnya yang lemas, kepala pusing, dan segala ucapan Metha yang terngiang-ngiang di di telinganya. Susah hati masih harus Alvan rasa. Menelan kebimbangan tentu bukan hal yang mudah. Akan tetapi ia harus terima, duka dari kecewa yang sedang menghadangnya.

"Rasanya hati aku masih ke bagi dua, Gha." lirih Alvan seraya menatap ke langit-langit kamar. "Satunya ingin merelakan kamu pergi, walau aku kecewa. Satunya lagi, ingin tetap mencari, dan mengajak kamu pulang."

Tiba-tiba ponsel Alvan berdering. Melenyapkan lamunan yang menyiksa pikirannya. Ia temukan nama Papi Darma yang memanggil di sana.

"Iya halo, Pi?" jawab Alvan langsung seraya bangkit untuk duduk.

"Halo, Alvan. Kamu sudah membaik?" tanya Papi Darma di kejauhan.

"Sudah, Pi. Ini tinggal pemulihan aja."

"Syukur kalau begitu. Berarti besok kemungkinan besar kamu bisa hadir di makan malam yang Kakek Ben buat, kan?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel