webnovel

PENERIMAAN VICKA

"Mbak Megha gak pa-pa, Mbak?" Usai perbincangannya dengan Setepen, Sumi menghampiri Megha yang terduduk lemas di ruang tengah.

"Gak pa-pa, Sum. Saya cuma mual aja," ucap Megha seraya memegangi perutnya.

Sumi sejenak terdiam. Lantas ia pun kembali memikirkan kata-kata Setepen. "Mbak Megha mau rujak ga, Mbak?" Sumi jadi tertarik bertanya.

Megha langsung menoleh lekat pada Sumi. "Hm? Rujak? Wah, kayaknya enak tuh, Sum. Mau ya."

Sumi mengangkat alisnya. "Emang bener kali ya sama yang dibilang Setepen," batin Sumi.

"Udah mau malam gini, kamu mau beli rujak di mana Sum?" pertanyaan Megha membuyar lamunan Sumi.

"Di depan kompleks masih ada yang jual kok, Mbak."

"Oo... ya udah Sum, cepetan beli. Saya udah kepingin banget nih makan rujak."

"Iya, siap Mbak. Tunggu ya, Mbak."

"Makasih, Sum."

"Sama-sama, Mbak."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel