Dua hari kemudian.
"Apa maksud kamu dengan surat ini, Alvan!!!" baru saja Alvan menampakkan diri di ruang kerja ayahnya yang berada di rumah. Alvan sudah langsung di bentak oleh Papi Darma.
Ya, di hari kedua Papi Darma baru membaca surat yang di antarkan oleh Pak Rudi itu. Surat yang sudah di diletakkan di meja kerjanya sejak kemarin, namun baru bisa ia baca. Tentu saja setelah membacanya Papi Darma terkejut bukan kepalang. Satu jam lalu ia langsung memerintahkan Pak Rudi untuk memerintahkan Alvan datang menemuinya di rumah.
"Maksud aku – sudah tertulis di sana, Pi." Alvan yang tegak berdiri menatap kemarahan ayahnya penuh saksama. Sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap tenang. Tekadnya sudah bulat untuk menerima kemarahan Papi Darma sekeras apa pun kemarahannya meluap.
'BRAAKKK' papi Darma menggebrak meja di depannya seraya turut bangkit berdiri. "Bisa-bisanya kamu membalas Papi dengan tindakan seperti itu!!!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com