Keesokan siangnya di kantor Megha.
"Permisi Bu, ada laporan dari resepsionis di bawah. Katanya ada yang mau bertemu ibu, penting, tapi dia belum membuat janji." seorang sekretaris datang ke ruangan Megha untuk memberi tahu.
"Siapa?"
"Namanya Pak Darma Mahawira."
Seketika Megha langsung terkejut. Tak menyangka Papi Darma akan ke kantornya tanpa memberi kabar apa-apa.
"Itu mertua saya. Suruh langsung masuk aja, ya."
"Baik, Bu."
Megha langsung merapikan beberapa berkas di depannya. Sengaja ia menunda beberapa pekerjaannya agar bisa menyambut kedatangan Papi Darma dengan baik.
Beberapa menit kemudian. Pintu di ruangan Megha pun terdengar di ketuk. Megha yakin itu adalah ayah mertuanya. Segera ia bangkit dari kursi kerjanya dan berjalan menuju pintu itu untuk membukakannya sendiri dengan tangannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com