webnovel

NONTON BARENG

Keluar dari ruangan Rindu, Megha hendak bersiap-siap sekaligus menemui Alvan kembali di ruangannya. Namun sesaat setelah Megha memasuki ruangannya, ia justru melihat pemandangan menarik.

"Tidur dia," lirih Megha. Dilihatnya Alvan yang terduduk pulas.

Sambil pelan-pelan melangkah Megha berjalan mendekati Alvan. Ia pun lantas berdiri membungkuk di samping pria itu dan diam-diam memperhatikannya penuh saksama. Rahang yang tegas, tulang hidung yang tinggi, bibir merah muda, dan kulit terang seperti tak memiliki pori-pori, semua atribut proporsional itu ada di wajah sang pria keturunan Manado. Ditambah lagi dengan adanya cambang dan kumis tipis yang membuat sisi maskulin Alvan semakin terpancar. Visualnya sangat memanjakan mata wanita.

"Kalo lagi diam gini si Alvan cakep juga," lirih Megha lagi. "Pantes aja di sekolah banyak yang ngincer. Termasuk gue, hehehe."

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel