Pertandingan itu pun dimulai. Semula Alvan yang mampu mengeluarkan ke empat pionnya dari dalam kandang. Lalu di susul Megha yang baru mengeluarkan tiga pion. Setelahnya Papi Darma yang mampu mengeluarkan empat Pion. Sementara Rako, anehnya ia sulit sekali mendapatkan angka enam pada dadunya. Padahal satu pion lawan-lawannya sudah sampai di tengah jalan.
"Yes! Enam lagi! Keluar kandang dulu...!" seru Megha mengeluarkan satu pion yang tersisa di kandang.
Rako semakin gusar melihat pemandangan itu. Ia mulai gerah dan ingin sekali mendapatkan angka enam.
"Papi awas...! Ada Alvan di belakang siap kalau jalanin yang itu!" ucap Megha penuh semangat. Saat Papinya mulai membidik pion yang Megha maksudkan.
"Jangan bocor!" Protes Alvan.
Papi pun menjalankan pion berbeda, mendengar peringatan dari Megha. Alhasil ia pun selamat dari tendangan pion Alvan.
"Kamu nggak akan bisa singkirin Papi, Alvan...!" Papi Darma tertawa puas.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com