Acara secara resmi ulang tahun Oma dan Opa di buka. Mereka sekeluarga berkumpul penuh rasa haru. Opa sempat memberi kata sambutan, bahwa ia begitu bahagia bisa menikahi Oma. Sempat ia menyampaikan suka dukanya selama menjalani pernikahan yang tidak bisa dibilang sebentar. Tentu pengalaman panjang yang diceritakan secara singkat itu memberi banyak pelajaran kepada anak dan cucunya. Namun berbeda dengan Megha. Mendengar cerita Opa Omanya yang membuat semua orang haru, Megha justru menyimpan sikap apatis atas itu semua.
Bergumam wanita itu di dalam batinnya. "Mah! Kenapa pernikahan mereka yang harus bertahan selama ini? Kenapa bukan pernikahan Papa dan Mama? Mereka sudah hancurin pernikahan Mama Papa, terus kenapa Tuhan masih membiarkan pernikahan mereka utuh?"
Alvan meletakkan tangannya dia atas bahu Megha. Rangkulan itu membangunkannya dari lamunan. Membuatnya menghentikan keluh kesah yang tersembunyi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com