webnovel

140.) Lost Again

Ku paksa Kasuga senpai untuk ikut dengan ku di belakang sekolah.

"Wah wah apa ada pembulian ya" ucap para siswa yang melihat

"Diam saja dia itu Haruka Shinomiya, ia orang yang baik kok mungkin ia sedang ada urusan dengan orang itu" ucap Madoka senpai

.

Di belakang Sekolah.

"Kamu gangguan mental?" tanya ku secara langsung

Kasuga senpai kaget.

"Aku tidak gila" balasnya dengan panik

"Pinjam tas mu" ucap ku padanya

"Tidak" teriaknya sambil memegangi tasnya

"Tanggal 21 Juli, katanya kelas 11, 2 mengalami kebakaran, itu perbuatmu kan?" tanya ku (Haruka tau alur manga ini)

"Kamu jangan asal menuduh, walaupun itu kelas ku tapi aku tidak tau siapa pelakunya" ucapnya membela diri

"Aku paling benci dengan orang munafik seperti mu, kamu mencuri pakaian dalam siswi kelas mu kan, kamu bodoh ya" tanya ku

"Tidak!" teriaknya

Ku raih tasnya bahkan hingga gantung an bahunya robek, ku buka tas biru itu.

Ku lihat isinya.

"Mau ku keluarkan isinya?" tanya ku padanya

"Tidak, jangan lakukan itu!"

"Dasar tolol, orang mesum tidak tau diri, kamu sampah masyarakat, sadarlah perbuat mu itu sangat salah!" teriak ku memarahinya

Byur.

Aku di siram air seember.

Kasuga lari dengan seorang siswi wanita.

"Kalian lari, polisi akan datang" ucap ku pada mereka

Mereka tidak berhenti, malah tetap berlari.

"Ah sial bagaimana ceritanya pembuli di buli, bau lagi airnya" gerutuku sambil mencium bau baju ku

.

Aku langsung masuk kembali ke sekolah.

"Hey bung kamu habis mandi di mana" ucap para siswa atau siswi yang berpapasan dengan ku

"Diam kalian" ucap ku pada mereka

.

Aku masuk ke kamar, mandi lalu memakai baju ganti di tas ku, untuk celana ku biarkan basah saja.

Aku pergi ke ruang ganti wanita kelas dua.

"Senpai aku ingin mengembalikan barang ini pada kalian" ucap ku pada mereka

"Apa ini?" tanya para siswi

"Pakaian dalam yang di curi oleh teman kalian yang bernama Kasuga atas dalang Nakamura ini" ucap ku menyerahkan

Yang mendengar kaget bukan main, ternyata orang mesumnya adalah Kasuga.

"Jangan di buli di dalam kelas jika mereka masuk sekolah, biarkan pihak sekolah yang memutuskan oke" ucap ku lalu pergi

.

Aku pergi ke ruang bp untuk mengatakan kejadian itu, urusan bukti biar pak bk nya tanya ke siswi kelas 11, 2.

"Baiklah nanti akan bapak urus jikalau benar siswa atas nama Kasuga dan siswi Nakamura adalah pelakunya, terima kasih banyak atas laporan mu Haruka"

"Sama sama pak"

.

Selanjutnya adalah pergi restoran, namun sebelum sampai ku lihat lagi adegan tidak senonoh di dalam kelas. (367857 nuclear is back)

.

Dua orang, antara siswi dengan pelatih klub apa entah itu sedang mesum di ruang kimia.

"Matanya matanya, bagaimana jika saat masuk anunya tertuang air keras dari sana" pikir ku

Ku buka langsung ruang klub, mereka berdua langsung menoleh padaku.

"Akane san" ucap ku karena aku kenal siswi itu, ia adalah teman sekelas ku

"Haruka kun, jangan lihat, tolong aku!" teriaknya

"Sebentar bung, jangan terburu buru kita bisa joinnan kok" ucap si pembina

"Matalo picek, ia orang bangsat bukan barang!" teriak ku lalu maju meninjunya

"Hey hey kamu kira kamu jagoan, aku ini pembina klub taekwondo

Serangan ku di tangkis.

Aku mundur sejenak.

"Dadamu besar juga Akane san, tapi tolong tutupi itu, agar aku bisa fokus mengalahkan orang ini" ucap ku menujuk pembina sesat ini

Akane langsung membetulkan seragamnya.

.

"Biar ku katakan dulu, aku ini karate sabuk hitam dan 10 jadi jangan bangga ya dengan taekwondo mu" ucap ku

"Oh apa benar seperti itu, kamu hanya pemain voli dan basket Haruka, tidak ada nama mu di klub bela diri sekolah" balas pembina itu

"Kamu salah baca berarti, nama ku ada sebenarnya, tapi bye dulu ya aku mau pergi" aku lari keluar ruangan sebab aku sadar tak mungkin menghadapinya

"Tch sial ia lari!" ucap Pembina itu

Aku segera pergi mencari senjata, ada sapu langsung ku bawa, dan kembali masuk ke dalam ruangan.

"Bangke mau di lanjut juga padahal sudah jelas ketauan" ucap ku pada mereka

"Oh kamu kembali, hanya dengan sapu berani menghadapi ku?" tanya pembina dengan sombong

"Haruka lari saja biarkan aku di sini" ucap Akane

"Shutt diam diam, nyawa mu jika sudah ketahuan begini akan terancam, sabar dulu akan ku selamatkan kamu" ucap ku padanya

.

"Maju sini bangke" ucap ku pada pembinanya

Ia maju dengan berlari.

Swosshh

Suara ujung sapu yang melayang di udara mencoba mengenai badan pembina itu.

Krak

"Astaga sapu sekarang apa selemah ini" pikir ku memegang sapu yang tidak setengah

"Sudah ku bilang bukan, begini saja, jika kamu merahasiakan ini akan ku bagi wanita ini dengan mu dan kamu ku biarkan bebas, namun kamu memberikan aku uang 10 juta yen, katanya kamu kaya kan"

"Tidak maaf aku hanya pura pura takut tadi" balas ku melempar sapu tadi

.

Kami bertempur sekarang.

Semua benda di belakang ku lempar pada pembina sesat itu.

"Jangan rusak inventaris sekolah woi, aku ini sex dengannya juga karena persetujuan" teriak Pembina itu

"Apa benar seperti itu Akane?" tanya ku

"Tidak, ia berdusta aku diancam olehnya"

"Nah dengar itu, kamu berbohong bung" ucap ku lalu pergi membawa pergi Akane keluar ruangan menuju tempat keramaian

"Astaga Haruka kamu selingkuh?" tanya Yoshitake

"Seenak jidat aja lu ngomong, aku menyelamatkan si Akane, bangke" balas ku

"Dari apa? Situasi di sini kan aman jaya" ucap Tadakuni

Ku turunkan Akane dulu.

"Kamu lapor ke bk Akane san, biar aku yang lapor ke guru" ucap ku padanya

"Tidak usah Haruka kun, aku bisa mengatasi ini" ucap Akane

4 gemblung yang mendengar jadi bingung.

"Hey kamu itu wanita, pintarlah mau jadi apa kamu ke depannya jika hidupmu sudah kamu serahkan pada pembina itu, hidup mu terlalu berharga Akane san" ucap ku menceramahinya

"Tunggu sebentar ini sebenarnya ada apa?" tanya Hidenori tak paham

"Akane jadi korban pemerkosaan" balas ku

"Wtf cepat lapor ke polisi kalau begitu!" teriak mereka bertempat

"Tidak usah, aku tak ingin membesarkan urusan ini" ucap Akane

Plak!

Tadakuni menampar Akane

.

"Kamu ini cantik, aku bahkan rela jadi pacar mu, sekarang kamu dinginkan kepala mu, jaga dirimu, tubuh mu, untuk suami mu nantinya!" teriak Tadakuni

"Hey tidak perlu menampar juga Tadakuni" ucap ku

"Ah maaf aku terbawa suasana, ayo bruh kita antar Akane ke kantor polisi saja, biar langsung di urus aparat penegak hukum, sekolah makin tidak becus" ucap Tadakuni

"Gas kuy" ucap lainnya

"Aku tidak ikut ya, aku mau kembali ke rumah" ucap ku

"Tidak masalah, biar kami yang antar Akane" ucap Yoshi

"Baiklah ku percayakan Akane pada kalian, untuk Akane akan ku bantu nanti dengan jaksa penuntut agar di pengadilan nanti kamu bisa memperjuangkan hak mu sebagai wanita" ucap ku

"Tidak usah beneran Haruka kun"

"Kalian berempat bawa Akane" ucap ku

Mereka langsung pergi membawa Akane ke tempat ruang guru.

"Eh kenapa di antar masuk sekolah?" tanya ku

"Kami butuh melapor ke Minami sensei dulu, bye!"

"Eh, tadi saja bilang staf sekolah tidak becus, sekarang mau lapor guru dulu, hmm 4 gemblung memang beda" pikir ku

.

Berjalan selangkah.

Clap

"Bangke aku di kirim kemana lagi ini" teriak ku karena aku sadar telah berpindah tempat

"Kamu di transfer ke dunia Ninja Haruka kun" ucap peri baik

"Lalu peran ku apa sekarang?" tanya ku

"Guru dari tim ninja, anggota tim mu ada Naruto Uzumaki, Sasuke Uchiha, dan Sakura haruno" balas peri baik

"Nama ku?"

"Nama mu Haruka, jangan pura pura lupa deh" ucap peri baik

Aku menepuk jidat, bagaimana ceritanya awal masuk sekolah, dari di buli, menemukan orang ngewe, sekarang bisa ke dunia ninja.

"Tuhan kenapa kamu gabut sih" teriak ku

Note : Haruka mikir bahwa tuhannya sedang gabut, sehingga ia di transfer seenak hati tuhannya.

"Jangan di hina, bisa bisa kamu di hapuskan dari dunia ini dan dunia mu loh" ucap peri jahat

"Hmm baik baik, sekarang misinya apa dan apa kekuatan ku?" tanya ku pada mereka

"Kekuatan mu angin seperti di dunia evolusi, namun kamu mendapatkan bantuan yaitu chakra lemah" ucap peri baik

"Heh, bagimana bisa aku hidup di sini dengan chakra lemah!" teriak ku

"Entahlah tuhan yang mengirimkan bantuan ini, kamu hanya bisa patuh" ucap peri baik

"Wtf bagimana jika aku meninggal di sini!" teriak ku

"Ya sudah ceritanya selesai" balas mereka berdua

Aku menangis sambil memeluk lutut ku di dekat pohon.

"Sudah jangan sedih, tetap hadapi lagian sekarang waktunya kamu menjemput murid mu loh" ucap peri baik

"Dimana mereka?" tanya ku

"Di sekolah ninja, dekat kantor pemimpin desa" balas peri jahat

"Baiklah, lalu misinya apa?"

"Belum muncul"

Huffff huhhh

"Jangan sampai misi ngewe wanita lagi awas!" ancam ku pada mereka berdua

"Ya tidak bisa kami putuskan, toh tuhan mu yang memutuskan"

.

"Bagaimana ini cara menggunakan chakra" pikir ku

"Kan tidak etis, guru ninja tapi bingung cara menggunkan chakra"

"Hah biarlah datang dengan jalan kaki" pikir ku

.

Jam 11 pagi aku tiba di ruang kelas, setelah bingung mencari, hingga bertanya tanya ke guru sd yang ada.

Srett!

Ku buka pintu.

Bugh!

Penghapus jatuh di depan ku.

"Hey hey siapa yang membuat jebakan ini?" tanya ku pada siswa yang ada di kelas

"Kamu terlambat sensei, bagimana sih yang lain sudah di jemput sejak jam 9 tadi loh!" ucap Sakura

Aku masuk dulu ke ruangan lalu menutup pintu.

"Maafkan aku, aku bingung cari kelas ini sebabnya, tapi tadi siapa yang memasang jebakan?" tanya ku lagi

"Si rambut kuning" ucap Sasuke

"Hey mau kemana kamu rambut kuning kembali ke sini!" teriak ku pada Naruto yang akan kabur lewat jendela

Naruto datang menghampiri ku di depan kelas.

"Kamu hebat ya, baru jadi ninja saja sudah sombong ke guru" ucap ku

"Tidak sensei aku hanya ingin mencairkan suasana saja" kata Naruto

"Baiklah lupakan, kali ini ku maafkan, dua dari kalian mari ikut dengan ku" ucap ku pada mereka

"Kemana sensei?" tanya Sakura

"Makan siang, aku lapar ayo sekalian kenalan di sana juga, aku yang traktir" ajak ku

"Aku tidak lapar" kata Sasuke

"Aku mau tapi ke kedai ramen ya sensei" ucap Naruto

"Baiklah ke ichiraku ramen, si rambut hitam jika tidak ikut, ku nyatakan kamu gagal dan tidak bisa jadi ninja" ucap ku

"Tch" kata Sasuke lalu berdiri

"Oke ikuti aku, jalan saja" ajak ku

"Baik sensei!" teriak mereka

.

"Naruto pimpin jalan" ucap ku

"Baik sensei" kata Naruto

.

Sampai di Ichiraku ramen.

"Kalian pesanlah, tapi tidak lebih dari 5000 ryu loh tiap orang" ucap ku pada mereka

Note : 1 Ryu sama dengan 30 rupiah, atau 0,23 yen.

"Wah bisa dapat menu mewah dengan uang 5000 ryu, paman pesan ramen spesial pakai telur" ucap Naruto

"Baik Naruto, yang lain pesan apa?"

"Aku ramen kuah ringan ada?" tanya ku

"Tidak ada, Haruka san apa kamu lupa menu di sini sih"

"Tidak, aku bertanya siapa tau kamu buat menu baru, jika begitu aku pesan yang porsi normal, dengan daging sapi"

"Oke"

"Aku yang normal paman" ucap Sakura

"Aku yang biasa juga" kata Sasuke

.

Pesanan datang.

"Selama makan" ucap ku dan Naruto

"Sensei apa tugas kami sebagai ninja?" tanya Sakura

"Nanti saja, makan dulu" ucap ku pada mereka

"Umur mu berapa sensei?" tanya Sasuke

"Hey kalian tanya apa sudah tau nama ku?"

"Sudah, nama mu kan Haruka Shinomiya" ucap mereka bertiga

"Oh bodohnya diriku" pikir ku

.

"Pekenalakan dulu nama ku Haruka Shinomiya, umur ku 16 tahun, aku masih muda namun peringkat ku sudah emm Naruto apa peringkat ku?" tanya ku

"Peringkat mu Jounin sensei" kata Sakura

"Nah itu maksud ku, sekarang perkenalkan diri kalian, sebutkan nama, cita cita dan tujuan kalian saat ini"

"Sensei belum menyebutkan tadi" kata Sakura

"Misi pertama, jadilah Hokage di desa ini" ucap peri baik

Aku merem melek setelah mendengar itu.

"Aku punya cita cita jadi Hokage, tujuan ku saat ini aku ingin kaya dan punya istri cantik hehe" balas ku

"Wah sensei juga punya cita cita yang sama dengan ku" ucap Naruto

"Kamu mau istri cantik?" tanya ku

"Bukan, tapi yang jadi Hokage" balas Naruto

"Oh, sekarang perkenalkan saja dulu, mulai dari kamu si kuning" ucap ku

"Aku Naruto Uzumaki, mimpi ku jadi Hokage, tujuan ku saat ini adalah berlatih hingga jadi kuat" ucap Naruto

Ku tunjuk Sakura

"Aku Sakura Haruno, aku punya cita cita jadi ninja, ya sensei mungkin tau keluarga ku sebenarnya dari penduduk normal, lalu tujuan ku saat ini adalah berlatih agar bisa pantas jadi ninja" ucap Sakura

Ku tunjuk si rambut hitam, Sasuke

"Nama ku Sasuke Uchiha, aku punya mimpi balas dendam, tujuan ku saat ini berlatih sekeras mungkin"

"Baiklah, Sakura, Naruto, Sasuke besok kalian tolong kumpul di depan sekolah lagi ya, aku akan mengadakan acara menyenangkan untuk kalian"

"Acara penyambutan sensei?" tanya Sakura

"Iya, besok datang jam 8 pagi ya" ucap ku

"Baik" balas bertiga

Jam 12 makan siang selesai.

"Bye" ucap ku

"Bye sensei, sering sering traktir kami ya" teriak Naruto

"Tentu, jika aku punya uang" ucap ku

.

Aku langsung pergi ke perpustakaan Konoha.

Ku baca cara penggunaan chakra, cara melakukan taijutsu, ninjutsu, dan kenjitsu.

"Pak pinjam semua buku ini" ucap ku

"Baik bisa serahkan identitas mu agar ku catat Haruka san"

Ku serahkan kartu ninja ku.

Setelah di catat, kartu ku di kembalikan.

"Maksimal 3 hari" ucap penjaga perpustakaan

"Oke 3 hari" ucap ku lalu membawa buku itu keluar perpustakaan

"Hey Haruka, kamu sudah lapor dengan Hokage soal tim ninja mu?" tanya Asuma

"Belum, apa harus lapor?" tanya ku

"Tentu saja harus, buruan sana, nanti bisa bisa gajimu tidak cair"

"Baiklah aku akan menemui Hokage"

.

Di gedung Hokage.

"Lapor Sandaime sama" ucap ku

"Bagimana keadaan tim mu?" tanya Hokage

"Besok akan ku adakan acara penyambutan Sandaime sama"

"Oh sama seperti yang lainnya, tapi ku harap kamu jangan terlalu keras pada mereka Haruka kun, baiklah ku terima laporan mu kamu bisa kembali besok"

"Baik Sandaime sama" ucap ku lalu keluar ruangan

.

"Haruka kun, mau kemana?" tanya Kurenai

"Cari uang, sudah dulu ya Kurenai san bye" ucap ku pergi dari pintu

"Oh baiklah"

.

Aku mencari cari dimana tempat judi yang ada, setelah 30 menit mencari akhirnya ku temukan, itupun di luar desa, untung saja aku punya kartu bebas keluar masuk desa.

Ku masuk ke dalam.

"Ku pertaruhkan semua uang ku 100 rb ryu bisa?" tanya ku

"Bisa tuan ninja silahkan ikuti saya" ucap pelayanannya

.

Ku masuk ke dalam ruangan.

"Oh bermain dengan dadu ya" pikir ku

"Peri baik aku butuh bantuan mu" ucap ku

"Tidak ada bantuan, aku di larang oleh tuhan mu"

"Wtf bagaimana caraku menang kalau begini?" tanya ku

"Terserah kamu"

.

Aku duduk.

Pemandu mengocok 3 dadu di dalam gelas hitam lumayan besar.

"Silahkan pasang besar atau kecil"

Ku pasang besar 20 rb ryo

.

4, 4, 6

"Besar" ucap pemandu

"Huh berhasil" ucap ku panik

Uang ku berlipat 2 kali lipat, jadi aku mendapat 40 rb Ryo.

.

Dadu di kocok lagi.

Kecil 40 rb ryo ku pasang.

1, 2, 4

"Kecil" teriak pemandu

80 rb ryo di tangan ku.

Ku main terus hingga 2 jam.

Uang ku sudah jadi 500 juta Ryo, sebab ku pasang kelipatannya terus.

"Aku mau pulang, terima kasih atas uangnya" ucap ku

Mereka membiarkan aku pergi, namun di jalan aku di cegat oleh keamanan disana.

"Serahkan uang mu atau kamu kembali tinggal nama" ucap salah seorang dari 50 orang

"Aduh maaf sekali uangnya sudah ku telan, jadi tidak ada di tangan"

"Kita bedah dia?" tanya si b

"Boleh saja yang penting uangnya balik kan" balas si c

"Hey kalian ini tolol ya, uang yang sudah di telah sudah jadi tai" ucap ku

"Asal belum 2 jam belum tercerna bos" kata si h

Mereka langsung menyerang ku.

Aku langsung melompat ke atas, kunai langsung menghampiri ku, setelah beberapa orang melemparnya dari bawah.

Whoss

Ku tendang udara dan aku langsung melesat menjauh dari sana menuju desa.

"Huh untung saja elemen ku udara" pikir ku

Aku bisa selamat, jam 6 petang aku baru kembali ke desa.

.

"Baru darimana Haruka san?" tanya penjaga pintu masuk

"Habis cari uang, ini untuk mu" ucap ku lalu menyerahkan uang 5000 ryo

"Wah terima kasih ya, lumayan untuk beli susu anak" balasnya

"Tentu, hey rumah ku ada di mana ya?" tanya ku padanya

"Lurus ikuti jalan utama, pertigaan ke 2 belok kanan, mentok belok kiri, lalu lurus lagi mentok, rumah mu dekat sana"

"Oh terima kasih" ucap ku

.

Ku tiba di rumah apartemen, ku lihat di kunci nomor 23 jadi ku masuk ke kamar nomor 23.

"Aku pulang" ucap ku

"Huh tidak ada yang menjawab" pikir ku

.

Aku langsung masak ramen instan yang ku temukan, sekalian belajar chakra dari buku.

"Oh ternyata lumayan mudah belajar chakra" pikir ku setelah membaca buku 200 halaman

"Selanjutnya taijutsu dan kenjutsu" ucap ku

.

Jam 1 dini hari aku baru selesai belajar.

"Gila apa bisa besok ku praktekkan" pikir ku

Aku tidur, dengan perasaan khawatir akan hari esok akan jadi apa.

.

Jam 8 pagi aku bangun.

"Hoammm lumayan nyenyak juga, sekarang jam berapa ya" ucap ku

"Astaga jam 8 tepat" teriak ku saat melihat jam

Aku langsung mandi lalu berganti pakaian ninja ku.

.

Aku lari ke sekolah.

Jam 9 aku baru sampai sana.

"Sensei terlambat lagi!" teriak Sakura

"Maaf maaf, tadi aku tersesat di dunia mimpi, tapi itu tidak penting, sekarang mari ikut aku"

"Kemana sensei?" tanya Naruto

"Ke training ground 7, tempat kita latihan nantinya"

"Eh kita langsung latihan?" tanya Sakura

"Yap latihan bersama membangun kerja sama tim" balas ku

.

Di TG 7

Mereka bertiga duduk di depan ku.

"Baiklah peraturan simpel, kalian bisa menang melawan ku kalian lulus" ucap ku

"Lalu jika kalah?"

"Jika kalah bisa ku luluskan atau ku tidak luluskan tergantung dengan mood ku"

"Baiklah akan ku mulai Haruka sensei!" ucap Sasuke maju duluan

"Kalian boleh maju bersama loh" ucap ku

Mereka jadi maju bersama.

Whoss

Whusss

Bamm

"Hey hey kalian ini pintar taijutsu atau masih amatir sih?" tanya ku karena mereka memukul ku namun tidak pernah terkena

"Sensei curang, menggunkan chakra angin mu!" teriak Sakura

"Ya namanya juga taijutsu gabungan elemen chakra, kalian jika sudah ahli pasti bisa" ucap ku

Sasuke malah tertantang lebih keras.

Katon : Bola api!

Teriak Sasuke mengeluarkan jurus bola api garde C.

Wind : Sabit angin!

Ucap ku dengan jutsu yang baru ku pelajari kemarin malam.

Crashh!

Bola api langsung terbelah dengan banyak bagian.

"Huh bukannya api di tambah angin harusnya tambah besar?" tanya Sakura

"Asal tekanan angin lebih berat dari api, apinya yang akan padam" ucap ku menanggapi

"Oh aku baru tau hal itu" ucap Naruto

.

Kami sparing selama 30 menit.

"Bagaimana sudah menyerah?" tanya ku

"Belum!" teriak Sasuke

"Hey kenapa kalian tidak sembunyi dulu, pikirkan strategi lalu menyerang ku?" tanya ku pada mereka

Mereka berpikir sejenak, setelah kode anggukan mereka pergi menjauh dariku.

.

30 menit berlalu.

Aku berjalan mencari mereka.

Jurus seribu bayangan!

Teriak Naruto

200 bayangan mengerubungiku.

"Oh lumayan keras juga, tapi kamu lupakah aku kan elemen angin" ucap ku lalu mengeluarkan jutsu sabit angin

Whosss

"Eh hilang semua langsung" teriak Naruto kaget

"Sial ia jounin bukan abal abal" kata Sasuke

"Hey mau ku tunjukan hal lebih menarik?" tanya ku

Tapi tidak ada jawaban.

"Baiklah akan ku gunakan, total distorsi, dunia tanpa celah" ucap ku

Waktu dan ruang saling bergeser.

Semua dalam lingkup 500 meter, langsung ikut masuk ke lingkaran.

"Huh kegelapan apa ini?" ucap mereka bertiga bersamaan

"Kalian bisa bergerak di sini, namun sayangnya inilah domain ku hati hati jika kepala kalian putus ya" ucap ku langsung masuk ke pikiran mereka

Mereka langsung memegangi leher mereka.

"Aku menyerah sensei!" teriak mereka bertiga langsung

"Ara tidak semudah itu ferguso, kalian tidak boleh menyerah, carilah jalan keluar, jika bisa keluar kalian ku anggap lulus"

Mereka bertiga langsung mencari jalan keluar, entah menggunkan kunai mencoba merusak pijaknya, Sasuke mengeluarkan sharingannya, Naruto dengan jurus seribu bayangnya.

.

1 jam berlalu.

Mereka bertiga sudah kelelahan mencari jalan keluar, karena tak tega ku buka domain ku.

Mereka bertiga jatuh tak berdaya, ku hampiri mereka.

"Kalian baik?" tanya ku

"Aku hampir meninggal sensei" ucap Sakura dan Naruto

"Aku sudah tidak kuat berhadapan dengan mu sensei!" kata Sasuke berbaring di tanah

"Erere kenapa juga menyerah secepat itu, tapi karena kalian sudah mampu bekerja sama walaupun hanya sedikit aku meluluskan kalian, selamat ayo tepuk tangan"

"Kami terlalu lelah sensei, bahkan untuk bertepuk tangan" ucap Sakura

Namun.

Plok!

Naruto bertepuk tangan sekali.

Plok

Sasuke ikut ikutan tepuk

.

"Baiklah sekarang mari berdiri, jangan tiduran ayo ikut dengan ku makan siang" ucap ku pada mereka

"Tunggu sebentar, kami masih terlalu kelelahan sensei" ucap Sakura

"Baik baik akan ku tunggu" balas ku

.

Jam 12 siang.

"Sensei ayo makan siang" ucap Naruto membangunkanku

"Sudah normal kalian?" tanya ku masih setengah sadar

"Sudah kami sudah aman"

"Baiklah, mari ke restoran keluarga" ucap ku

"Kenapa di restoran keluarga, bukan di ichiraku saja?"

"Yah aku tak ingin kenyang hanya dengan mie, aku perlu nasi dan makan bergizi lainnya, aku kan masih seorang remaja tampan yang sedang mencari jati diri" kata ku

"Iuh" ucap mereka bertiga

.

Di restoran keluarga.

Kami duduk berempat dalam satu meja.

"Pesan apa yang kalian mau, mumpung sensei lagi gajian ini, tapi ingat yang boros itu tidak baik, jadi yang sedang sedang saja"

"Sensei bisakah kamu mengajariku teknik mu tadi?" tanya Sasuke

"Yang mana?"

"Yang menciptakan ruang kegelapan tadi, kurasa tubuh ku semakin bergerak semakin lelah, apa sensei membuat pengaturan yang berada di dalam ruang itu chakranya terserap untuk mu?" tanya Sasuke

"Tidak sampai seperti itu, chakra orang terserap untuk makanan ruang agar bisa mempertahankan bentuknya, jadi aku tidak menyerap sebenarnya, nanti bisa ku ajarkan namun apa kalian tidak sadar jutsu sensei tadi bisa di golongkan peringkat apa?" tanya ku

"Grade A?" tanya Sakura

"Bukan"

"Grade S?" tanya Naruto mulai panik

"No" kata ku

"Ss?" tanya Sasuke lebih panik

"Sss tepatnya, jutsu pembunuh dengan akurasi musuh terbunuh jika terjebak di sana bisa 100% akan mati, ya tapi itu tidak baik ku katakan saat makan ayo pesan dulu" ucap ku

.

Ketiga murid ku masih tertekan sebab mereka baru saja mengalami jutsu SSS yang memang sangat mengerikan.

Next..

Nächstes Kapitel