webnovel

Tangisan Kesedihan

Di rumah sakit.

Mata mama Yura dan Ravia sembab karena kebanyakan menangis sedari tadi. Bahkan keduanya kini mondar-mandir dengan gelisahnya, menunggu di luar pintu ruangan papa Yunus. Yang sekarang papa Yunus sudah dimandikan jenazahnya. Mama Yura seperti itu bukan karena ingin masuk ke dalam ruangan papa Yunus. Melainkan dia galau dan agak kesal juga karena putranya belum datang. Pikiran beliau kenapa Raj yang sekarang lebih mementingkan Yelin dari pada dirinya dan papanya, hal itu menjadikan mama Yura sangat sedih rasanya.

"Ma, mana kakak? Kenapa belum datang juga? Kan perjalanan dari kantor ke rumah sakit tidak sangat jauh, apa dia ..." Belum sempat Ravia meneruskan kata-katanya.

Terlihat Raj datang dengan langkah yang terburu-buru dan berhamburan. Ravia pun mengurungkan kata-katanya karena itu semua tidaklah penting. Mama Yura juga tak mengindahkan kata-kata Ravia itu, sungguh beliau tidak penasaran dan menganggap kata-kata itu sebagai angin lalu saja.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel