"Hiks, Kakak jahaaaat!" keluh Ravia dengan tangisannya.
Tanpa disadari tangisannya itu terdengar tersedu-sedu dan sangat keras, mengakibatkan kedua orang tuanya yang ada di dalam kamarnya sendiri mendengarnya, memang kamar mereka saling berdekatan. Meskipun kamar itu kedap suara, akan tetapi terkadang masih terdengar semu-semu suaranya itu kalau berteriak dengan sangat keras. Apalagi pintu Raj tidak ditutup rapat, masih ada celah ssedikit makanya siapapun pastinya bisa mendengar kehebohan mereka sekarang.
Lagian kamar Raj berada di tengah-tengah antara kamar Ravia dan mamanya, makanya Ravia tadi berniat lewat saja untuk menuju kamarnya sendiri, tapi terdengar suara Yelin makanya Ravia penasaran dan mengeceknya masuk ke dalam.
Mama Yura yang mendengar itu beliau pun mencoba membangunkan suaminya. Menggoyangkan badannya penuh, dengan mencium pipi suaminya lama, supaya segera terbangun dari tidurnya.
"Pa, bangun, Pa! Ayo, Pa cepat bangun!"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com