'Di—dia? Suara ini? Apakah aku bermimpi membayangkannya?' Batin Raj yang benar-benar sangat familiar dengan suara itu, juga agak mengenali seseorang yang ada di hadapannya saat ini. Tangannya mencoba mengulur dan meraihnya, tapi karena obat bius itu menjadikan Raj tak bisa bergerak, tak bisa melakukannya. Padahal niat Raj untuk mengusap pipi seseorang itu. Supaya tau jelas siapa dia. Gara-gara matanya juga buram, mengakibatkan Raj tidak bisa melihat jelas siapa semua orang yang mencoba menolongnya sekarang.
Namun Raj hafal betul senyuman itu. Senyuman yang hanya dimiliki oleh Yelin. Meskipun senyuman itu menggambarkan kesedihan, tapi tidak ada yang mempunyai senyuman khas seperti milik Yelin, sayangnya dan anehnya seseorang di hadapannya ini laki-laki bukan perempuan, jadi Raj menepis pemikiran itu. Baginya tidak mungkin Yelin ada di sini sekarang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com