"Aish tenanglah. Aku sudah membawakan Mutabbaq untuk Bandung. Lagi pula, Bandung sendiri lebih menyukai Mutabbag ketimbang Yughmish, jadi tidak apa bila aku memakan Yughmish ini." Bangkok membela dirinya sendiri.
"Itu hanya menjadi alasanmu saja. Tunggu kau membawa Mutabbaq bukankah itu berarti tandanya kau sudah terlalu banyak merampas makanan dari kafetaria?" Entah mengapa Manila merasa curiga bahwa, Bangkok membawa banyak makanan dari kafetaria.
"Tidak juga. Aku hanya sekadar membawa Falafel, Mutabbag dan Yughmish," jawab Bangkok berbohong karena sebenarnya ia masih menyimpan Shawarma.
Manila yang tidak percaya lantas menahan tangan Bangkok, dan segera mengambil paksa tas Bangkok untuk memastikan apakah ada Shawarma yang ia duga berada di sana. Namun ketika ia akan melakukan itu, tindakannya terhenti begitu saja karena dirinya tiba-tiba mendengar suara hantaman yang terbilang cukup nyaring.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com