webnovel

School

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Student Council Room-----

"Ketua, aku membawa berkas murid baru yang akan masuk ke sekolah ini."

Kata seorang gadis berambut hitam yang diikat ponytail dengan pita berwarna merah.

"Terima kasih, Shinomiya,"

Jawab pemuda dengan rambut kuning dan juga mata berwarna biru yang tajam yang disebabkan oleh kelelahan dan kurang tidur.

"Nee~ Kaguya-san~ kita akhirnya jadi senpai!"

seru seorang gadis berambut pink muda dan juga pita hitam diponinya.

"Kau benar, Fujiwara-san, kita harus menjadi contoh yang baik bagi mereka."

Jawab gadis berambut hitam bernama Shinomiya, Shinomiya lalu melihat ke arah pemuda yang sedang membaca berkas murid dengan serius,

"Ketua, apakah kau akan merekrut anggota osis dari antara murid baru?"

"Aku mungkin akan melakukannya karena tugas kita sangat banyak dan membuat kita makin kerepotan akhir akhir ini, ditambah dengan Ryuju yang mengundurkan diri, kita tidak akan bisa menanganinya jika tidak ada anggota baru."

Jawab pemuda berambut kuning sambil sesekali mendesah, mengingat betapa dia menjadi sangat lelah karena tugasnya belakangan ini, membuat nilainya hampir anjlok,

'Aku tidak akan pernah membiarkan itu terjadi!!!'

Menyadari pemuda Ketua sedang melihatnya, Shinomiya lalu tertawa kecil,

(A/N : Shinomiya berpikir sambil ngomong disaat yang bersamaan disini. ' ' <- pikiran " " <- perkataan)

'ufufu~ Ketua kalau kau melihatku seperti itu, kau sama saja menunjukkan kalau kau suka padaku tahu~'

"Kita pasti menemukan pengganti Ryuju-san, dan kalau kita tidak menemukannya juga, kau bisa mengandalkanku, itu sudah tugasku sebagai wakil ketua untuk membantumu,"

melihat kedua orang didepannya berbicara sambil mengabaikannya, Fujiwara mulai menggembungkan pipinya,

"Mou!! kalian juga bisa mengandalkanku!!!"

Shinomiya dan juga Ketua melihat kearah Fujiwara yang merajuk lalu melihat satu sama lain,

'Fujiwara, bisa diandalkan?'

'Aku tidak tahu apakah dia tahu maksud dari ucapannya tadi...'

melihat Shinomiya dan juga Ketua tidak merespon kata katanya dan hanya saling memandang satu sama lain, Fujiwara mulai berkaca kaca,

"Ugh... Kalian berdua jahat padaku!!! uwaa!!!!"

Fujiwara lalu pergi dari ruangan osis sambil menangis, meninggalkan Shinomiya dan juga Ketua yang tertegun melihatnya berlari meninggalkan ruangan.

"Ahh... kupikir kita terlalu berlebihan..."

Ujar ketua merasa bersalah.

"Yah... mungkin kau benar Ketua..."

Jawab Shinomiya, dia lalu melihat berkas yang sedang dipegang Ketua,

"Ketua, berkas yang kau pegang itu..."

"Ah, ini berkas murid dengan nilai ujian masuk tertinggi tahun ini."

melihat nilai yang tertera diberkas milik murid baru ini, Ketua hampir tak percaya dengan apa yang dia lihat,

'Nilai sempurna...'

Benar, nilai yang tertulis diberkas murid baru itu adalah nilai sempurna yang dia pikir tidak mungkin diraih oleh murid manapun mengingat standar ujian masuk dijalur yang dipilih murid ini sangat sulit, kecuali jika dia memiliki prestasi atau memiliki keluarga yang mampu untuk memasukkannya ke daftar VIP maka hampir tidak mungkin kau lulus,

'Mengingat dia masuk dengan jalur Shuchiin dan bukan Suimei, aku makin tidak tahu bagaimana cara murid ini bisa melakukannya...'

Shinomiya dapat melihat kalau Ketua tertarik pada murid ini, awalnya dia juga begitu, mengira kalau murid ini curang dalam ujian masuk tapi setelah dicek berulang kali, tidak ada yang mendapatkan bukti kalau murid baru ini curang,

'Nilainya mengalahkan nilai Ketua diujian masuk dulu...'

inilah alasan sesungguhnya Shinomiya berpikir murid baru itu curang karena dalam pikirannya, tidak ada murid yang lebih sempurna daripada Ketua yang berhasil mengalahkannya di ujian masuk dulu.

"Shinomiya, dia akan memberi pidato di upacara masuk murid baru nanti, kan?"

"Kau benar, lagipula ini sudah sewajarnya untuk yang meraih nilai paling tinggi untuk memberikan pidato di upacara masuk."

"Aku ingin melihat murid baru ini."

"Kau ingin merekrutnya ke osis ketua?"

"Aku masih belum tahu soal itu yang jelas murid baru ini membuatku penasaran."

"Kalau begitu aku juga akan ikut denganmu ketua, aku juga penasaran dengan murid baru ini."

Ketua mengangguk lalu melihat jam, mengetahui kalau mereka masih memiliki waktu sebelum upacara pembukaan, dia lalu berdiri dan bergegas meninggalkan ruangan osis, Shinomiya juga ikut bersamanya.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Road to School-----

"Sialan!!!"

Kazune dengan tergesa gesa berlari sambil menghindari pejalan kaki yang lain,

'Kenapa kebiasaanku juga ikut terbawa ke dunia ini sialan!!!'

Didunianya yang dulu Kazune selalu bangun siang karena dia sering begadang menonton anime yang membuat jam tubuhnya kacau menyebabkan dia susah untuk bangun dipagi hari.

'Kemarin saat tidak ada sesuatu aku bisa bangun pagi kenapa pas hari pertama masuk bangunnya telat sih, akhh!!!'

Kazune terus mengeluh sepanjang jalan, tiba tiba dia menyadari satu hal,

"Kenapa seragam mereka berbeda dariku???"

Kazune mengenakan seragam luar berwarna hitam dengan kemeja putih didalamnya, sedangkan murid yang dia lewati sejak tadi mengenakan seragam putih dengan blazer biru dan juga dasi berwarna merah,

"Apa aku salah jalan???"

Kazune mulai panik, berpikir dia salah berbelok karena terburu buru lalu dia melihat sebuah mobil menurunkan seorang murid dengan seragam seperti dirinya, Kazune mencoba mendekati mereka dengan maksud ingin bertanya arah,

"Cih, apa apaan rakyat jelata ini, seperti kecoa saja, aku bingung kenapa Shuchiin menggabungkan diri dengan sekolah rakyat jelata seperti Suimei dan mengubah namanya jadi Sekaiichi? ini akan memperendah levelku karena harus bersekolah bersama dengan orang orang miskin seperti ini."

mendengar ocehan murid yang baru saja turun dari mobil, Kazune mengerutkan dahinya,

'Shuchiin dan Suimei? Sekaiichi?'

Kazune lalu mengeluarkan buku panduan murid yang ada ditasnya, setelah selesai membacanya barulah Kazune sadar kalau sekolah Shuchiin dan juga Suimei baru 2 tahun belakangan ini menggabungkan diri dan mengubah namanya jadi Sekaiichi dengan tujuan menggabungkan keahlian dua sekolah terbaik dijepang menjadi satu dengan misi menjadi sekolah nomor satu didunia.

"Hmmm... begitu ya... jadi akan ada karakter dari Kaguya-sama wa Kokurasetai juga didunia ini..."

Gumam Kazune dengan suara pelan, tiba tiba dia merasakan pandangan seseorang dibelakangnya, dia menoleh dan menemukan banyak murid yang memandangnya dengan pandangan tak suka,

'Karena seragamku, kah...'

Kazune lalu menatap tajam kearah murid murid yang memandanginya,

"Ha..?"

Merasakan aura Kazune, murid murid itu gemetar dan dengan cepat pergi meninggalkan Kazune.

"Haha~ sudah seharusnya mereka takut pada kita, para rakyat jelata itu."

'Huh? kenapa si kampret ini kemari'

Menyadari kalau murid yang tadi mengoceh tidak jelas datang kearahnya, Kazune mengerutkan dahinya.

"Namaku, Fukuzawa Taki."

melihat tangan yang ada didepannya, Kazune merasa kalau dia sedang berhadapan dengan orang bodoh, mengabaikan tangan itu, Kazune lalu menghindarinya dan berjalan menuju sekolah,

'Sepertinya lariku cukup cepat... kupikir aku akan terlambat...'

Kazune bernapas lega saat melihat masih banyak murid yang baru datang, namun tiba tiba murid yang menyodorkan tangannya tadi menghadangnya.

"Hei kawan~ jangan cemberut begitu, aku tahu rasanya tidak menyenangkan berada disekitar para rakyat jelata ini, tapi, kita harus menunjukan sikap bangsawan dihadapan mereka agar mereka tahu kalau....."

melihat si Fukuzawa apalah itu, terus menerus bicara dihadapannya, perasaan Kazune jadi buruk, dia lalu memukul leher Fukuzawa dengan samping tangannya membuatnya pingsan,

"Begini lebih baik~"

berhasil menghilangkan suara yang menganggu dari telinganya, Kazune menghembuskan napas lega, melihat si Fukuzawa tak sadarkan diri dibawah kakinya, Kazune sadar apa yang baru saja dia lakukan,

"....Fuck..."

"Eh? anak itu pingsan???"

"Kenapa dengannya??"

"Entahlah... mungkin si anak rambut putih itu penyebabnya"

"Perkelahian..?"

"Hari pertama sekolah dan sudah berkelahi? kupikir ini sekolah terbaik dijepang.."

mendengar murid murid disekitarnya, Kazune panik, dengan cepat dia mencari alasan lalu berkata,

"Ahhhh... sepertinya dia tidak sempat makan pagi ini, hei! kalian! berhenti berbicara dan panggil penjaga agar dia bisa dibawa ke ruang kesehatan!!!"

mendengar Kazune yang berteriak, murid murid mengira mereka salah paham dan mulai memanggil penjaga.

Setelah itu penjaga sekolah datang dan membawa Fukuzawa ke ruang kesehatan, Kazune menyeka keringat didahinya,

"Kupikir bakal ketahuan..."

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Behind Tree-----

"Aku baru saja melihat hal yang tak seharusnya kulihat..."

gemetaran, murid berambut hitam dengan poni yang menutupi salah satu matanya dengan cepat menelpon ayahnya,

"Ayah... aku tidak ingin sekolah..."

{Apa!!! kau pikir seberapa sulit usahaku untuk memasukanmu sebagai VIP disekolah itu dan sekarang kau tidak mau sekolah??? kau harus sekolah kalau kau tidak mau aku mati didepanmu!!!}

Ayahnya menutup telponnya,

'Ayah aku akan mati kalau sekolah disini!!!'

berteriak dalam hatinya, murid itu lalu melangkah ke arah sekolah seakan menuju ke tiang gantungan,

'Semoga saja aku tidak sekelas dengan iblis berambut putih itu...'

Plotnya mulai gerak~ ceritanya mulai ngalir disini~ Enjoy the chaps~ uwu)/ ciao~

Xionsama23creators' thoughts
Nächstes Kapitel