webnovel

It's Starting!

Niijima Sae, adalah salah satu karakter yang disukai Kazune, melihatnya tidak memiliki rute romance digame membuat Kazune ingin membakar rumah pembuatnya. walaupun Kazune tidak memainkan gamenya dan hanya melihat walkthrough videonya di Youtube.

setelah masuk dalam tubuh ini, Kazune akhirnya bisa bertemu dengan karakter Persona 5, tapi Kazune masih bingung kenapa reaksinya sangat berlebihan saat bertemu Takemi dan biasa saja saat bertemu Sae.

saat ini juga sama walaupun Sae berdiri dihadapannya, Kazune sama sekali tidak merasakan apapun, bahkan dia merasa ingin menjauhinya.

"Kazune-kun, menatap orang berlebihan itu bukanlah kebiasaan yang baik kau tahu."

mendengar perkataan Sae, Kazune sadar, menutup mata, ia lalu mengambil napas dalam dalam,

'Aku hampir lupa kalau sekarang, namaku Kazune'

"Kau ingin membicarakan sesuatu Sae?"

mendengar cara bicara Kazune, Sae lalu mencubit pipinya.

"Berani beraninya kau memanggil nama depanku!!!"

"Akhhhhh!!! iwni sawkit!!! pewempuan saiaalan!!!"

menahan rasa sakit, Kazune mulai mengumpati Sae, membuat Sae makin geram dan menyeret Kazune sambil menarik pipinya, masuk dalam cafe.

"Kau perlu sedikit belajar sopan santun."

melepaskan pipinya, Sae memandang Kazune seakan dia akan memenjarakannya.

mendengus, Kazune lalu pergi kebelakang meja bar,

'Aaahh... apa ini gara gara dia sekarang 3D dan bukan 2D seperti diduniaku yang dulu?'

mengambil cangkir Kazune lalu mencoba untuk membuat kopi, tapi melihat berbagai macam biji kopi dirak dan juga peralatan dihadapannya membuatnya pusing,

'..... bagaimana caranya membuat kopi?'

melihat Kazune yang memegang cangkir sambil memandang rak kopi seperti ingin mengajaknya berkelahi, Sae berusaha menahan keinginannya untuk tertawa,

'Anak ini... apa dia mau membuatkanku kopi tapi tidak tahu caranya?'

terhibur dengan ekspresi Kazune, Sae memutuskan untuk menggodanya,

"Kau tidak tahu cara membuat kopi?"

Kazune tidak menjawab ataupun berbalik padanya, tapi Sae bisa melihat jelas ujung telinganya yang memerah.

terdiam cukup lama, Kazune lalu membuka kulkas dan hanya melihat sekotak susu didalamnya, mengambil susu tersebut, ia lalu menuangnya dalam cangkir lalu meletakkanya didepan Sae.

Sae tak bisa berkata kata melihat Kazune menaruh secangkir susu didepannya. dia lalu melihat kearah Kazune dan menyadari dia terlihat pucat dan mulai berkeringat sambil sesekali melirik ke cangkir berisi susu didepannya,

'Anak ini...'

Kazune yang melihat susu dalam cangkir merasa sangat tidak nyaman,

'Harusnya aku menggunakan gelas...'

terburu buru karena Sae menggodanya, membuat Kazune menuangkan susu ditangannya kedalam cangkir.

itu memberikan rasa yang sangat amat tidak nyaman untuk Kazune, seakan jika dia tidak menyingkirkan secangkir susu didepannya, sesuatu yang buruk akan menimpanya.

"Kazu-"

sebelum Sae menyelesaikan kalimatnya, Kazune dengan cepat mengambil secangkir susu didepannya, membuang susunya lalu mencuci cangkirnya, setelah itu dia mengambil gelas, mengelapnya sebentar, mengambil kotak susu lalu menuangkan isinya dalam gelas setelah itu Kazune meletakkan segelas susu itu dihadapan Sae.

Melihat Kazune meletakkan segelas susu didepannya, Sae menatap wajah Kazune yang terlihat puas, melihat segelas susu didepannya, berpikir sejenak, ia lalu meletakkan beberapa foto dimeja.

melihat wajah difoto itu, Kazune mengenali mereka sebagai berandalan yang mengeroyok Kazune yang sebelumnya hingga dia akhirnya meninggal,

"Kau sepertinya tahu sesuatu Niijima-san."

Kazune menatap Sae dengan tajam dan tanpa sadar mengelurkan tekanan yang membuat Sae gemetar.

"Ya, aku menemukan anak anak ini sedang memalak seseorang lalu aku menangkap mereka, setelah menginterogasi mereka satu per satu, aku mendapatkan info kalau mereka sebelumnya berencana merampok sebuah cafe tapi seseorang berambut putih menghajar mereka, membuat mereka tidak berani pulang karena takut bertemu dengannya lagi dan memaksa mereka untuk memalak seseorang untuk biaya menginap semalam dihotel."

mengetuk ngetuk jarinya dimeja, Sae terus menatap Kazune,

"Yang menghajar mereka itu kau, kan? Himura Kazune-kun."

Kazune menutup matanya, menggunakan tanganya untuk menopang tubuhnya, membuka mata, Kazune lalu mendekatkan wajahnya ke Sae,

"Persetan dengan yang mereka katakan, sekarang keluarlah dari sini."

Kazune lalu keluar dari dalam bar lalu menarik Sae yang masih membeku ditempatnya keluar dari cafe,

"Aku sempat merasa bersalah karena menggunakan nama depanmu tanpa ijin dan berusaha mengubah sikapku, aku berusaha melayanimu yang adalah tamuku bahkan ketika aku tidak tau caranya membuat kopi tapi kau malah menggodaku karenanya, aku tidak masalah dengan itu karena siapapun akan merasa lucu melihatku tidak tau caranya membuat kopi mengingat aku tinggal di cafe, tapi setelah itu kau malah menginterogasiku bahkan ketika yang seharusnya masalahnya tidak ada padaku, yang mencoba untuk merampok cafe adalah mereka, kenapa kau malah datang padaku seolah aku pelakunya?apa aku salah menghajar mereka? apa salah membuat mereka takut? apa kau ingin menyalahkanku karena mereka memalak seseorang? kalau tidak mengapa kau kemari? hanya untuk membuatku kesal? kau tahu... pergilah jangan kesini lagi."

meninggalkan Sae yang mematung, Kazune masuk kedalam cafe.

Sae mengepalkan tangannya lalu pergi.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Parking Lot-----

masuk kedalam mobil, Sae lalu memegang setir lalu menyandarkan kepalanya diatasnya,

"Aku tidak bermaksud begitu..."

ucap Sae dengan lirih, lalu air mata mulai membasahi tangannya. mengingat Kazune yang menatapnya seakan dia adalah penganggu sambil meneriakinya membuat hati Sae sangat tersakiti.

"Himura Kazune..."

membisikkan nama itu dengan nada marah, Sae lalu menghapus air matanya.

menginjak gas, ia lalu pergi meninggalkan tempat itu.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Cafe Lèblanc-----

Kazune terlihat duduk disofa yang ada ditengah cafe, menyandarkan kepalanya, dia melihat kelangit langit,

"Aku melakukannya lagi..."

mengingat bagaimana dia berteriak pada Sae membuat Kazune merasa bersalah,

"Itu bukan salahku, kan? dia tiba tiba datang dan menginterogasiku, siapapun pasti akan marah, kan?"

menanyakan itu pada dirinya sendiri, Kazune lalu menghela napas,

'Kebiasaanku yang meledak ledak setiap merasa tidak nyaman ini sungguh merepotkan.'

Kazune mulai ragu apakah dia akan baik baik saja didunia ini.

"Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukan ini Kazune..."

mengingat pesan Kazune sebelumnya, membuat Kazune takut akan mengecewakannya,

"mungkin ada sesuatu yang bisa membantuku dalam System."

setelah itu Kazune mengecek System dalam kepalanya, ia lalu kaget melihat 4 LP yang ada dalam kolom point,

"System, darimana 2 LP itu? aku tidak ingat melakukan task, selain task milik Aoyama."

[Apakah host ingin mengecek Task History?]

"Kau bisa cek itu untukku"

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

...Hidden Task...

Bertemu Kazune lalu mewarisi ingatannya

Reward : 1 LP

Failure : ???

Status : Success

...

...Hidden Task...

Membuat Futaba menjadi 'Brocon'

Reward : 1 LP

Failure : none

Status : Success

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

melihat entah bagaimana dia membuat Futaba menjadi Brocon, Kazune tak bisa berkata kata dan hanya bisa menghela napas sambil menggelengkan kepalanya,

'Aku hanya mengelus kepalanya saja, kan?'

setelah itu Kazune fokus pada ??? yang ada dikolom Failure jika dia gagal bertemu dengan Kazune sebelumnya dan tidak mewarisi ingatannya,

"Apa maksud ??? disini?"

[Itu bisa berarti apapun Host, kesamaannya adalah mereka semua buruk untukmu.]

mendengar jawaban System, Kazune ingin rasanya memukul wajahnya. sayangnya System ada dikepalanya, dia tidak mungkin memukul wajahnya sendiri.

[Apakah Host ingin bertanya langsung dengan Author?]

Kazune terdiam, dia tidak menyangka System bisa melakukan hal seperti itu,

"Un, coba tanyakan padanya"

[Calling...]

[Hey.... kenapa kau menghubungiku?]

mendengar suara laki laki dikepalanya, Kazune merasa takut untuk bicara.

[Huh? kenapa kau tidak bicara? kau mengangguku tau... jika kau tidak bicara, aku akan mengirim 'power up' untukmu.]

mendengar dia akan mengirimkannya power up, Kazune jadi teringat 'Better Half'.

"Aaaahh!!! jangan lakukan itu!!!"

[ Jadi, ada apa?]

Setelah itu, Kazune menanyakan tentang ??? yang dia lihat dikolom task milik Kazune.

[Ahhh... itu artinya System tidak bisa menentukan apa penalty yang akan kau dapatkan, karna yang memberikannya bukan System]

"Lalu siapa yang memberikannya?"

[ Tentu saja Kazune sebelumnya..., kau tahu? aku tidak bisa memilih jiwa yang akan kubawa kedunia ini.

jadi aku membuat jiwa sebelumnya yang memutuskan apakah jiwa yang akan menggantikannya itu layak.

tentu saja, aku memilih tubuh orang yang akan menjadi tubuh jiwa yang akan kubawa.

kalau aku memilih asal asalan dan pemilik tubuh sebelumnya memilih untuk memusnahkan, mempermainkan atau hal buruk lainnya pada jiwa yang akan menggantikannya, tanpa peduli apakah jiwa itu baik atau jahat dan membuat jiwa itu rusak, aku akan kerepotan karena harus membawa jiwa lain kedunia ini.]

mendengar itu Kazune bernapas lega,

'untunglah yang menjadi pemilik tubuh ini adalah orang baik,'

lalu Kazune bertanya tentang hal yang membuatnya penasaran sejak dia datang kedunia ini,

"Kenapa aku yang diberikan kesempatan kedua?"

[Pfft, kau pikir hanya kau yang diberikan kesempatan kedua?]

mendengar itu Kazune kaget,

"Maksudmu, ada transmigrator lain didunia ini selain aku?"

[ Ah, aku tidak akan mengacau seperti itu, menaruh dua transmigrator ke dunia yang sama akan membuat hukum dunia menjadi tidak stabil, apalagi jika mereka bermusuhan itu akan membuat dunia kacau.]

Kazune bernapas lega mendengarnya,

[ Kalian manusia benar benar tidak tahan jika ada yang lebih spesial dari mereka.]

perkataan dengan nada menghina itu membuat Kazune tertegun,

[ Apakah kau sudah selesai?]

Kazune lalu menangguk.

[Aku akan menutup panggilan ini.]

[Call end.]

melihat LP miliknya berkurang satu, Kazune kaget,

"kenapa LP ku berkurang?"

[Memanggil seseorang itu perlu biaya, host.]

merasa tertipu, Kazune ingin sekali meneriakkan ketidakadilan ini, namun pada akhirnya dia hanya menghela napas karena tidak ada yang bisa dilakukan olehnya untuk mengembalikan LP itu kembali,

"System gunakan semua LP yang tersisa untuk Lottery"

[Memulai Lottery...]

Yep, ini baru dimulai~ lol~ uwu)/ ciao~

Xionsama23creators' thoughts
Nächstes Kapitel