webnovel

It's Me!!! Morgana!!!

-----Sakura Futaba's Pov-----

Namaku Sakura Futaba, legenda internet dengan sebutan Medjed. aku adalah seseorang menghasilkan uang dengan bermain game. Akhir akhir ini aku bosan karena sudah lama sejak terakhir kali aku mendengar kabar dari sesama legenda internet dan satu satunya temanku, [Kuuhaku], begitulah orang orang menyebutnya karena kotak nama mereka selalu kosong.

itu terjadi beberapa minggu lalu, aku masih bertanya tanya tentang apa yang terjadi pada [Kuuhaku], dan berusaha mencari keberadaan mereka, setelah berjuang berhari hari aku masih tidak bisa menemukan keberadaan mereka, rasanya seperti mereka tiba tiba menghilang dari dunia ini.

Tiba tiba aku mendapatkan pesan dari seseorang bernama Tet. dia menantangku untuk bermain game, merasa tertarik karena ini sudah kedua kalinya seseorang berhasil menemukan alamat emailku lalu menantangku, tentu saja, yang pertama adalah sahabat karibku [Kuuhaku].

Menekan link yang diberikan, aku melihat permainan catur yang bernama Disboard muncul dilayar komputerku, berpikir, mungkin ini permainan catur yang berbeda dari biasanya, aku memutuskan untuk mencobanya.

Tetapi tiba tiba layar komputerku mendapatkan pesan dari orang lain lagi bernama Author, dan sepertinya email itu ditujukan untuk Tet yang menantangku untuk bermain catur. seperti tau isi pesan Author, Tet juga mengirimkan pesan padaku yang berisi balasan untuk Author.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Author : Hei bocah, bisakah kau tidak menculik orang seenaknya dari duniaku?

Tet : Oya~ Author-senpai?! Yaho~ Aku kaget kau bisa tahu itu aku~ tee-hee~

Author : Kembalikan mereka.

Tet : Ah~ tapi sepertinya mereka tidak ingin kembali hehe~

Author : ...

Tet : Hehe~

Author : Lalu sekarang apa yang sedang kau coba lakukan pada Futabaku?

Tet : Senpai~ kau tidak boleh begitu kau tahu, setiap orang punya keinginannya masing masing, kau tidak boleh menghalangi mereka~

Author : Yang kulihat hanyalah kau yang sedang mencoba mencuci otak Futaba, seperti yang kau lakukan pada Sora dan Shiro agar ikut denganmu.

Tet : Aku ketahuan ya, tee-hee~

Author : Kau tahu, Tet, kupikir aku akan menyeretmu ketempat Gaia dan Alaya.

Tet : ...

Author : Kau suka bermain, kan? Aku akan mengantarmu ketempat mereka.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

Tiba tiba layar monitorku berkedip kedip dengan kacau, lampu kamarku mati lalu menyala lagi tanpa henti, lalu suara anak laki laki terdengar dari speaker komputerku, dan entah bagaimana aku dapat melihat penampakan seorang pemuda sedang menyeret anak laki laki yang terus menangis dan berteriak minta ampun seperti dia akan dibawa ke tempat paling mengerikan dimuka bumi, setelah itu semuanya jadi gelap.

-----Sakura Isshiki's Pov-----

Namaku Sakura Isshiki, sudah 3 tahun sejak pernikahanku dengan Sakura Sojiro dan selama itu juga hubunganku dengan anakku, Sakura Futaba semakin jauh. aku tahu kalau semua ini karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku sebagai peneliti, aku sempat berpikir untuk berhenti, namun aku mengurungkan niatku karena menjadi peneliti adalah mimpiku sejak aku kecil.

'Saat dia dewasa, Futaba pasti akan mengerti'

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Sakura Residence-----

Melihat rumah dalam keadaan gelap, aku berhenti sejenak, melihat lampu ditempat lain masih menyala, aku bergegas masuk untuk memeriksa jikalau ada sambungan kabel yang putus atau bermasalah. setelah itu aku menelpon Sojiro untuk mengatakan yang terjadi, mendapatkan info itu, dia lalu menanyakan apakah Futaba ada bersamaku.

Saat itu juga aku merasa lemas, menjatuhkan handphoneku aku berlari secepat yang kubisa kekamar Futaba. menemukan anakku terbaring dilantai, air mata tanpa sadar mengalir membasahi pipiku. tidak pernah aku merasakan penyesalan sebesar ini dalam hidupku.

'Kalau saja aku meluangkan lebih banyak waktu bersamanya'

berbagai macam hal terlintas dipikiranku, sadar bahwa banyak momen yang kulewatkan dari hidup Futaba, aku tidak bisa menahan suaraku lagi dan menangis terisak isak sambil memeluk tubuh Futaba.

"Kau kenapa?!"

aku tidak merespon suara Sojiro dan terus memeluk Futaba, sepertinya sadar dengan situasi yang terjadi, Sojiro dengan cepat memposisikan dirinya disisi lain dari Futaba lalu mengambil tangannya dan mencoba mencari nadinya. melihat yang dilakukan Sojiro aku menyadari betapa bodohnya diriku yang menyerah duluan sebelum memastikan keadaan Futaba. dengan penuh harap aku menunggu Sojiro selesai memeriksa nadi Futaba.

"Dia tidak apa apa, tapi kita harus ke rumah sakit untuk memastikan kalau Futaba benar benar baik baik saja."

mendengar Sojiro, aku dengan terburu buru mencoba mengangkat Futaba. namun mungkin karena dia sudah semakin besar, aku menjadi kesulitan untuk melakukannya.

Tiba tiba, ada tangan yang mengambil Futaba dariku, kaget melihat Futaba hilang dari pelukanku, aku menatap dengan marah ke orang yang tiba tiba mengambilnya, tapi aku disadarkan oleh suara Sojiro.

"Aku tahu kau khawatir, tapi akan lebih cepat jika dia yang membawa Futaba, karena dia lebih kuat darimu."

Menggenggam tanganku, Sojiro mencoba meyakinkanku bahwa yang membawa Futaba adalah anak yang dia tolong.

Sesampainya diluar rumah barulah aku bisa melihat dengan jelas sosok anak yang dimaksud Sojiro. aku melihat remaja berambut putih,dengan wajah yang tampan, tapi karena wajahnya yang tak berekspresi, itu membuatnya tampak menakutkan, yang paling mencolok adalah matanya yang merah dengan tatapan tajamnya yang menyerupai binatang buas.

melihatnya memasukkan Futaba kedalam mobil, aku lalu memandang kearah Sojiro.

"Aku akan menjelaskannya nanti." meninggalkan kalimat itu Sojiro lalu masuk ke mobil sambil mengisyaratkan padaku untuk segera masuk.

"Duduklah disini."

melihat anak beramput putih itu menyuruhku duduk disamping Futaba, aku tertegun sejenak dan baru sadar setelah aku mendengar bunyi pintu mobil ditutup, dengan cepat aku mengambil tempat duduk disebelah Futaba.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+

-----Hospital-----

sesampainya dirumah sakit, Sojiro segera mencari suster, dan tak lama setelah itu, Futaba dibawa oleh dokter dan beberapa suster untuk diperiksa.

Aku duduk di salah satu bangku lalu menghela napas lega, bersyukur karena aku diberi kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku. saat itu juga aku memutuskan untuk berhenti jadi peneliti dan menghabiskan waktu untuk menemani suami dan putriku.

"Isshiki, aku akan ke kamar mandi sebentar, kau dan Kazune tunggulah disini."

lalu Sojiro meninggalkanku dengan anak itu.

'Jadi namanya Kazune...'

anak itu bersandar ditembok sambil melihat ke arah Sojiro pergi. melihat ekspresinya yang menyerupai anak anjing yang ditinggal tuannya, entah mengapa aku jadi teringat dengan anjing husky milik temanku. menggelengkan kepala, aku lalu memutuskan untuk berbicara dengannya.

"Eto... Kazune-kun?"

menoleh kearahku, anak itu lalu mengangguk. melihatnya hanya mengangguk saja tanpa mengatakan apapun membuatku menjadi gelisah.

'Anak ini... kenapa tatapannya tajam sekali? sampai aku yang lebih tua darinya saja menjadi gelisah seperti ini walau baru ditatap sebentar'

Bingung mencari topik yang tepat untuk menghancurkan suasana yang kaku ini, aku lalu memutuskan untuk bertanya tentang hal yang membuatku penasaran sejak dalam perjalanan ke rumah sakit.

"Kazune-kun, kenapa kau menukar tempat dudukmu denganku?"

Kazune mengerutkan dahinya saat mendengar pertanyaanku, lalu berkata,

"Dari awal aku tidak berencana duduk disitu."

aku terdiam, lalu dia lanjut mengatakan,

"Lagipula kau ibunya, tentu saja kau harus ada didekatnya."

selesai mengatakan itu, dia terus menatapku dengan mata merahnya. mendengar kata kata itu, aku seakan akan menemukan jawaban yang kucari untuk dapat merelakan pekerjaanku,

'Karena aku ibunya Futaba, aku harus ada didekatnya.'

kalimat itu terus terngiang dikepalaku, dan tanpa sadar, perasaanku yang sedih karena harus berhenti dari pekerjaanku sirna, digantikan oleh rasa bahagia yang mengalir dari suatu tempat didalam diriku dan menyebar keseluruh tubuhku, dengan cepat membuatku penuh dengan perasaan yang begitu hangat, dan tanpa sadar aku mulai menangis.

"Nyonya! anda kenapa?!"

mendengar suara suster yang panik, aku menoleh kearah suster tersebut lalu berkata,

"Aku baik baik saja, kau tidak perlu khawatir."

"Jika nyonya membutuhkanku, aku akan berada diruangan itu." melihat ruangan yang ditunjukkan oleh suster tersebut, aku mengangguk, suster itu melotot kearah Kazune

sebentar lalu pergi.

"Maaf..."

mendengar Kazune meminta maaf kepadaku, aku ingin bilang bahwa ini bukan salahnya, tapi belum sempat aku mengatakannya, sebuah suara memotongku.

"Nyaaa~"

"Morgana?!"

melihat kucing yang tiba tiba keluar dari dalam jaket Kazune, aku tidak tahu harus bilang apa, sampai suster yang tadi keluar dan melihat kucing dijaket Kazune, seketika suster itu meledak,

"Kau!!! kenapa kau bawa binatang ke rumah sakit!!!"

kaget dengan suara suster itu, Kazune tanpa sengaja melonggarkan pegangannya dan membuat kucing yang dipegangnya lepas.

"Ahhh?! Morgana kau tidak boleh lari!!!" Kazune mengejar kucing itu, diikuti oleh suster yang ikut mengejarnya.

"Jangan lari!!!"

melihat kejadian yang terjadi didepanku, aku tidak bisa menahannya lagi dan mulai tertawa,

'Andai saja Sojiro melihat ini'

pikirku, sambil memegangi perutku yang sakit karena tertawa.

-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-+-

"Sepertinya aku tanpa sadar membantu istriku dengan membawanya bersamaku."

Sojiro yang sedari tadi sudah kembali memutuskan untuk sembunyi, saat melihat istrinya sedang berbicara dengan Kazune. selesai menyaksikan semuanya, Sojiro memutuskan untuk mengecek keadaan Futaba.

namun sebelum dia pergi, dia melihat kucing yang dikejar Kazune lari kearahnya, melihat kucing itu tidak berhenti, Sojiro spontan lari untuk menghindari kucing itu.

Istrinya yang melihat suaminya ikut dalam drama kejar kejaran itu tertawa semakin keras dan mulai berpikir kalau mereka bersekongkol untuk membuatnya tertawa sampai mati.

memegangi perutnya yang makin sakit karena terlalu banyak tertawa, Isshiki memutuskan untuk menghukum Sojiro nanti.

Pampakapam!!! Revive mama Futaba, Protekt Futaba from PTSD!!! demi menjaga suasana fanfic agar tidak suram Author memutuskan untuk membangkitkan mamanya Futaba well udah dijelasin kalau didunia ini gak ada yang namanya shadow jadi penelitian mamanya Futaba tentang dunia kognitif is gone!!! well, buat Si botak dari persona 5 Author bimbang antara diilangin apa gak karena ini karakter gak terlalu sesuai dengan selera Author. uwu)/ ciao~

Xionsama23creators' thoughts
Nächstes Kapitel