webnovel

Kenapa Kau Peduli?

Keesokan paginya, sinar matahari kini sudah menyapa Jingga melalui sela-selai gorden kamar Arseno. Seolah melupakan hujan semalam, pagi ini justru matahari terpancar dengan indahnya.

Jingga kini menggeliat disaat merasakan wajahnya terkena terpaan cahaya matahari, matanya perlahan membuka mencari sinar matahari yang membangunkannya pagi ini. Pagi yang indah jika bekerja ke butik, pikir Jingga.

Jingga menatap kasur tempat Arseno merebahkan tubuhnya semalam, namun Jingga sama sekali tidak melihat ada orang disampingnya. Jingga kini benar-benar seorang diri di kamar Arseno.

'Kemana dia?' batin Jingga.

Jingga langsung duduk dari tidurnya, mencoba memegang kepalanya yang terasa berat. Hujan kemarin memang membuat Jingga tidak berdaya hari ini. Lalu bagaimana dengan pekerjaan?

"Aku ingin bekerja tapi Tuan Arseno menyuruh aku untuk tetap di apartemen, hah, baiklah dia sekarang adalah suamiku sekaligus penguasa, aku tidak akan mampu mengalahkannya," ujar Jingga seorang diri.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel