Dimas pov
Saya berniat belanja bulanan karna saya melihat beberapa barang sudah pada habis. Walau saya mempunyai toko kelontong yang sedikit jauh dari rumah tapi kalau belanja bulanan lebih enak di swalayan
Beginilah hidup seorang duda, ga ada istri yang menemani apa-apa sendiri. Cuci sendiri, masak sendiri, kerja sendiri, tidur sendiri. Udah 10 tahun tidur sendiri dingin sebenarnya butuh yang anget-anget. Mwehe
Saya mengambil dompet dan hp di kamar tak lupa memakai parfum biar tambah cool and fresh kemudian turun sesampainya di bawah...
Waduh... saya lihat Aizka tiduran main hp di sofa depan tv dengan tv yang menyala.
Saya hampir marah, dia ga tau betapa susahnya bayar tagihan listrik tapi saya tunda amarah dulu yang terpenting Aizka tidak ikut belanja, saya bisa tekor dadakan.
Saya jalan jinjit-jinjit biar ga kedengaran Aizka. Pelan-pelan tapi pasti...
"Ayah mau kemana?" Celetuk Aiz
Oh oh kamu ketahuan.... saya pun jalan biasa
"Lihat anak kucing pak Yanto" jawab saya
"Pak Yanto punya kucing? Ehhhh Pak Yanto siapa? Ga ada tetangga kita namanya pak Yanto"
"Ohhhh, nyoba bohongin Aiz ya? terus Kenapa bawa tas belanja, oh mau bohongin Aiz biar ga ikut kan? Hayooo ngaku"
Saya lupa harusnya sembunyiin tasnya dulu, aduh begonya.
"Iya-iya, mau belanja"
"IKUT!!! Aiz mau beli es krim Vionetta yang viral di sosmed"
"Bayar sendiri"
"Jahat banget sih, Yah. Tunggu, Aiz mau cuci muka dulu"
"Iya sana"
Waktu Aiz mulai berbalik ke kamar mandi saya langsung lari menuju motor biar Aiz ga ikut.
"AYAHHHH WAH KAMPRET NINGGALIN" Aiz lari mengikuti saya
Dengan cepat saya membenarkan posisi motor dan segera mengambil kunci. Saya menepuk jidat saya, sial kuncinya ada di dalam gawat nih kalo balik.
Saya merasa ada beban di belakang saya ternyata Aizka udah duduk jok dibelakang. Sad.
"Wah ayah tega bener ninggalin Aiz"
mukanya udah masam lalu saya menatapnya malas. Saya turun dari motor untuk mengambil kunci
"Parah sih tadi mau ditinggal, sekarang udah di motor malah turun. Kalo ada award ayah terjahat sudah pasti ayah pemenangnya"
"Serah kamu"
Ga peduliin dia, saya masuk ke dalam mengambil kunci dengan malas dan saya mendengar Aizka mendumel ga jelas
"Sebenarnya Aiz anak sapa sih?"
Baru keluar, disodorin pertanyaan macam ini
"Ayah juga heran kamu anak siapa. Soalnya nemu dikolong jembatan"
"Hah?"
Aizka sok mendrama nganga dan menepuk-tepuk dadanya
"Ya Allah kenapa Aizka mendapatkan ayah pelit dan jahat macam ini ya Allah, Aizka lelah"
"Ya Allah kenapa engkau memberikan saya cobaan yang berat dengan menjadikan Aizka anak saya?" Saya ga mau kalah tentunya
"Yah... tempat tukar tambah ayah dimana ya, mau nuker sapa tahu nemu yang lebih kaya, yang jadiin anaknya princess diturutin apa yang Aiz mau hah"
"Yang penting ga pelit dan kikir, HAH"
"Bagus, kalo gitu ayah juga bisa cari anak yang lebih berguna dan ga mudah ngeluh, hah"
"Wahhhhhhh ada ya modelan ayah macam ini di dunia"
Saya menguap tidak peduli
"Nukerin anak dimana ya, capek saya punya anak cerewet gini"
"Di pasar loak kayaknya ada" jawab Aiz dan sayapun ngangguk-angguk
"Nanti kita ke Tanah Abang ya, Yah. Mau jual ayah dulu sapa tau ada tante girang yang mau" ujarnya senyum sinis
"Ga usah, ayah mau tukar tambah anak lewat online aja, lebih cepat. Shopee bisa keknya melayani 24 jam dan free ongkir. Bisa COD an lagi"
"Whoho Jd.Aidi aja dijamin ori ga bakal kena tipu...Heh"