webnovel

LIU | 45

Terlihat jelas pantulan sinar matahari yang mulai masuk dari cela-cela kecil yang ada di salah satu ruangan yang biasa disebut dengan kamar. Ruang privasi sekaligus ruang untuk istirahat. Pancaran sinar matahari itu tampak menembus sampai mengusik orang yang ada di dalamnya. Mengenai wajahnya sekaligus matanya yang membuatnya terasa silau hingga mata itu bergerak secara perlahan. Begitu terusik sampai mata itu perlahan terbuka.

Menggerakkan sedikit tubuhnya dan mulai merenggangkan seluruh ototnya yang sudah terasa kaku.

Bukankah waktu terlalu cepat berlalu? Bahkan kehidupan ini terjadi begitu aja tanpa sadar kau sudah melalui banyak hal, termasuk rintangan yang begitu berat untuk kau hadapi yang ternyata sudah kau lalui.

Namanya juga hidup. Kau hanya punya satu nyawa dengan beragam ancaman tidak terduga yang siap mengakhiri hidupmu kapanpun itu.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel