webnovel

Sebuah Kesempatan

Hari ini terasa jauh lebih cerah dari biasanya. Di depan jendela kamar, Samudera berdiri sembari menghirup udara pagi dalam-dalam.

"Selamat pagi dunia!" pekik lelaki itu tidak seperti biasanya.

Senyum di bibirnya terpatri seolah menambah keindahan pagi ini. Setelah kejadian semalam, mood Samudera jauh lebih baik dari biasanya.

Dia menuruni tangga namun tidak menemukan siapa-siapa di bawah. Di meja makan pun sudah terlihat kosong, hanya ada roti dan buah-buahan yang sudah tertata rapi.

"Bi, papa sama mama udah berangkat?"

"Udah, Mas. Mas Samudera mau sarapan? Biar Bibi siapkan?"

Samudera tersenyum dan menggeleng pelan. "Sam sarapan di sekolah aja, Bi. Kalau gitu, Sam berangkat dulu."

Setelah berpamitan sekaligus mengucap salam pada asisten rumah tangganya, Samudera mengeluarkan mobil yang sangat jarang ia gunakan.

"Demi Nina, terpaksa lo harus gue keluarin," ucap Samudera pada mobil kesayangannya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel