Akbar dengan wajahnya yang sudah hampir tak berbentuk langsung di bawa ke pinggir lapangan oleh beberapa siswa laki-laki. Selama bertahun-tahun, baru kali ini ada keributan besar yang terjadi di dalam sekolah itu.
"Ada apa ini?" tanya Pak Bani ketika sampai di lapanngan.
"Fayez sama Akbar berantem, Pak" jawab salah seorang siswa yang tengah mengobati luka di wajah Akbar.
"Kenapa bisa berantem? Nanti kalian berdua menghadap ke ruangan saya" Bani menggelengkan kepala dan melenggang pergi. Baru kali ini tugasnya sebagai pembina osis terasa berat dan hampir membuat kepala pecah.
Di tambah lagi dengan Fayez yang ternyata menjadi pelaku keributan siang ini.
"Fayez lagi, Fayez lagi. Kenapa akhir-akhir ini anak itu sering sekali membuat keributan? Dia itu ketua osis, harusnya jadi panutan untuk semua siswa."
***
"Gue harap, ini terakhir kalinya lo berantem"
"Gue gak janji."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com