Varen mendapat telepon dari kekasihnya, Cacia. Dia sempat bingung karena tidak biasanya kekasihnya itu menelepon di jam kelas karena kekasihnya itu sudah mengetahui semua jadwal dari Varen, namun dia segera mengangkatnya akrena khawatir ada hal buruk yang terjadi pada perempuan itu.
"Halo, Varen." Terdengar suara pria dari seberang telepon.
Varen sedikit memiringkan kepalanya, dia mencoba untuk mengingat suara berat itu.
"kakak sepupu?" ucap Varen lirih.
"Iya. Apa kamu sedang kuliah?" Sepupu Cacia yang menelepon adalah pria yang sama dengan yang kemarin malam menjadi pelanggan menyebalkan menyebalkan di kafe ILY. Pria bertato dan beranting.
"Iya. Ada apa? Kenapa kamu menelepon dengan ponsel Cacia? Apa dia baik-baik saja?" tanya Varen khawatir.
"Dia baik. Aku hanya meminjam sebentar ponselnya, aku ingin bicara denganu tapi aku tidak memiliki nomormu."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com