Al berdiri, dia segera memeriksa seluruh tubuh Elvano. Lebih tepatnya ia memeriksa semua saku pada pakaiannya untuk menemukan ponsel.
Beruntung, teknologi saat ini tidak merepotkan orang. Al hanya perlu meminjam salah satu jari Elvano untuk membuka pengunci ponsel canggihnya itu.
"Kurasa kelingking," ujar Ayyad saat Al gagal dengan percobaan pertamanya yang menggunakan jari telunjuk.
Ponsel berhasil dibuka, Al hanya merasa aneh karena tidak biasanya seseorang mengunci ponsel dengan sidik jari kelingking.
"Jika kedua orangtuanya sibuk, apakah ada seseorang yang dapat menjemputnya?" gumam Al yang mengecek isi ponsel itu.
Ketika dia mengecek kontak, dia terkejut dengan adanya nama Ameera. Segera saja dia mengeceknya dan benar sekali kalau itu adalah nomor milik Ameera.
"Ada apa?" tanya Ayyad yang mendapati ekspresi AL berubah.
Putra gubernur itu hanya segera menggeleng, dia kembali mencari. Namun dia tidak dapat memastikan kontak mana yang dapat dimintai pertolongan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com