Hening
Itulah suasana yang terjadi di ruang kerja Bagas sekarang, ucapan Cia membuat tiga orang terdiam dengan pikiran masing-masing. Dhika pikir Cia mau berjuang bersamanya.
Bagas selaku kepala keluarga mengambil sikap, "bangkitlah," ucapnya pada Dhika.
Cia melirik sekilas Dhika yang masih berlutut hampir satu jam lamanya, tatapannya bertemu dengan tatapan sedih Dhika. Hatinya merasa sakit tapi, dia tidak akan mengabaikan perasaan mamanya juga.
"Duduk!" perintah Bagas tegas pada Dhika.
Cia sedikit tersentak karena papanya jarang sekali meninggikkan suara. Dia kembali menatap Dhika lalu sekilas mengangguk, meminta Dhika untuk melakukan apa yang papanya minta.
Dhika bangkit, tubuhnya sedikit terrhuyung karena kakinya kram, setelah menetralkan diri dia duduk di depan Bagas, ayah mertuanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com