Cia melemparkan satu kotak box, "gue nggak butuh." Itu tas limited edition yang di belikan Dhika untuknya dan sekarang dia kembalikan.
"Jangan biasa mengembalikan apapun yang sudah suamimu berikan." Dhika dengan tenang mengambil box tersebut dan meletakannya di atas kasur.
"Gue apa lo yang keluar?" Cia nggak perduli sama ucapan Dhika.
Dia udah janda, suaminya mati dalam perang.
"Saya," ucapnya pelan. Dengan berat hati Dhika berdiri dan berjalan gontai.
"Kunci cadangan." Pinta Cia dengan suara dingin, dia nggak mau Dhika diam-diam nanti nyelinap kamarnya. Dhika memberikannya, setelah itu dia keluar dan terdengar pintu di kunci rapat. Dia mendesah pelan dengan perasaan yang sangat rumit.
Dan Cia pun merubah sandi E-Locknya.
Dia luruh terus nangis sejadi-jadinya. Dia nggak suka di giniin, dia kecewa berat sama Dhika. Dia nggak berharap pria itu bajingan.
'Nggak apa-apa Ci, yang penting lo belum punya perasaan sama dia. Rasa sakitnya nggak akan lama' batinnya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com