Jangan pikir ibu hamil itu bakalan percaya dengan ucapan Cia, dia sama sekali nggak ngegubris dan masih saja curi-curi pandang ngeliat Dhika yang ada di belakang Cia, sedangkan pria itu sedang menatap punggung gadis itu dengan hati senang.
"Buk, lagi hamil nggak boleh ganjen sama suami orang." Cia semakin menutup pandangan ibu itu. Tapi karena tubuh Dhika jauh lebih tinggi dan besar, ya usaha dia sia-sia.
"Sayang, ayo." Suara Dhika mau buat biji mata Cia melompat, sedangkan perut ibu itu mulas karena anaknya demo. Kayaknya nggak terima Cia di panggil sayang.
Cia menoleh kearah Dhika dengan matanya yang horor. Maksudnya akting kan bisa dengan panggilan yang lain, kenapa harus sayang sih?!
Dhika seolah menjawab 'kamu memang istri saya, wajarkan?'
Itu hasil dari pengamatan Cia yang ngebaca raut wajah Dhika.
"Istrinya kok panggil bapak, jangan bercanda deh mas." Kata ibu itu genit. Dia pula yang nggak terima dengan panggilan Cia.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com