Merasakan hawa yang bisa dia rasakan, dia mencoba untuk membuat TKP, dengan sudut panjang pria itu.
Pohon mangga berada di sisi kanan, terlihat asri, namun begitu menyeramkan. Jika pohon dengan usia hampir 100 tahun itu, berada di Indonesia, akan di cap sebagai pohon keramat, mungkin juga masih ada di Korea hal-hal seperti itu.
Langkah kaki Awana masuk ke dalam rumah, rumah yang begitu suram, seperti sebuah kastil seram di tengah hutan.
Dinding batu bata yang terlihat berlumut, lantai yang terlihat begitu kusam, ketika masuk akan di perlihatkan sebuah rak sepatu, belok kanan akan di temukan sebuah ruang tamu, cukup melirik ke arah kanan telah melihat dapur keseluruhan.
"Tetutup..." kata Awana. "Tidak memiliki teman, frustasi, mendapatkan penganiyayaan fisik secara terus menerus, melihat buku yang ada di dalam dia seorang pencinta buku, selalu berimajinasi dengan dunianya, menulis. Emosinya tertinggal di dalam hatinya, dan meledak ketika mendapatkan pemicu," kata Awana.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com