Hujan benar-benar tengah bersahabat dengan sosok Awan, di mana dia dicampakan oleh pria itu, hujanpun menemaninya menangis.
Daun-daun maple kini telah seluruhnya basah oleh guyuran air hujan, tidak ada lagi para pengunjung yang berlaulalang, seakan mereka telah kembali, atau tengah bertedu di suatu tempat di taman itu.
Sebuah kursi taman, terbuat dari kayu, di depannya memperlihatkan keindahan danau, yang volumenya kini bertambah seiring dengan air hujan yang turun dengan deras.
Sebuah payung tengah di pegangi oleh Noey, di bawahnya tengah berteduh seorang Awan, yang tengah menatap ke arah Noey tengah memayunginya dari derasnya hujan saat itu.
Jarak mereka cukup jauh, Noey berada di sisi kiri kursi, sedangkan Awan, berada di sisi kanan kursi.
Kini dengan jelas, Noey melihat mata yang telah memerah, dan hidung yang telah merah di wajah chubby milik Awan. Menangis? Gadis itu tengah menangis dalam diam.
Beberapa saat yang lalu.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com