Qimon tampak bersusah payah menggendong tubuh istrinya untuk sampai ke rumah Patria.
"Jamillah, habis lahiran diet ya, Neng," ujar Qimons.
"Ah, ngapain diet? Emangnya tubuh Jamillah gede bangat apa?!" protes Jamillah dengan wajah cemberutnya.
"Ya salam, masih gak sadar diri lagi," gumam Qimons sepelan mungkin.
"Bang Qimons, ngomong apaan barusan?!"
"Eh enggak kok, Neng! Bang Qimons cuman lagi baca mantra aja," jawab Qimons
"Awas ya, kalau ngeluhin, Jamillah!"
"Enggak, Neng, serius deh!"
Setelah perjalanan yang melelahkan karna harus membawa beban tubuh sang istri.
Akhirnya sampai juga di tempat tujuan, yaitu rumah Patria.
"Udah sampai, Neng! Turun yak," pinta Qimons.
"Ok, Bang!" Jamillah langsung lompat begitu saja.
"Huah?!" Qimons sampai sepot jantung melihat kelakuan istrinya.
"Hati-hati apa, Neng! Kan lagi hamil tua juga!" ocehan Qimons.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com