Rudolf dan Didi masih berembuk di halaman, mereka membahas tentang rencana pindah rumah.
"Jadi gimana ini, Rud? Jadi pindah enggak nih?" tanya Didi.
"Aduh, gue juga bingung, Di! Gue emang kepengen pindah, tapi kalau pindah ke Rawa Gope, gue rada berat," jawab Rudolf.
"Kok jadi elu yang keberatan sih?! Harusnya yang keberatan itu gue bukan elu, Rud!" sahut Didi.
"Yah kalau itu mah beda, Di! Yang gue maksud itu berat dalam beradaptasi, bukan berat membawa lemak-lemak kayak elu!" jelas Rudolf.
"Kalau elu ngomong kayak begitu, gue jadi ikutan bingung tahu engga, Rud!" Didi bertopang dagu dan mencoba untuk mencari ide baru.
"Gimana kalau kita pergi ke sebrang Rawa Goceng aja! Disana, 'kan sepi!" tukas Didi.
"Maksudnya di daratan sebrang sungai yang ada rumah kosongnya itu?" tanya Rudolf memastikan.
"Yoi, Bro!" jawab Didi.
"Iya, itu, 'kan rumah tua yang udah lama gak dipakek, elu yakin mau tinggal di sana? Lagi pula itu tempat, 'kan angker," ujar Rudolf.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com