webnovel

Kenapa Harus Ada Marpuah?

Api yang melalap rumah Kill Rabbits, akhirnya padam juga.

Mereka semua tampak lega, dan Marpuah pun juga keluar dari dalam rumahnya.

"Bang Didi, Bang Rudolf, ada apaan sih?" tanya Marpuah dengan santainya. Dia masih belum tahu dengan apa yang sebenernya terjadi.

"Pakek nanya lagi! Rumah kita jadi kebakaran gara-gara elu, Puah!" teriak Rudolf. Pria berambut keriting itu tampak sangat kesal kepada Marpuah. Jelas-jelas Marpuah tadi sudah menjatuhkan ramuan kimia di raboratorium Rudolf. Tapi masih juga sempat-senpatnya Marpuah bertanya kepada dirinya tentang apa yang terjadi.

"Lah, emangnya kenapa sih, Bang?" Marpuah masih belum menangkap apa yang dimaksud dengan ucapan Rudolf.

"Eh, elu masih gak nyadar juga, Puah?!"

"Gak sadar?" Marpuah malah garuk-garuk kepalanya sendiri, "Puah, 'kan lagi gak mabuk, Bang," tukasnya dengan polos.

Hidung Rudolf langsung mengembang.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel