webnovel

Marpuah Selalu Beruntung

Seketika kedua netra Jeng Oktaf melotot tajam, karna melihat jumlah saldo di mesin ATM, begitu pula dengan Abah Rene.

"Ya Allah! Ya Gusti! Ini beneran saldo ATM kamu ya, Puah?!" tanya Abah Rene memastikan.

Sementara Jeng Oktaf mendadak membisu, dan tak sanggup berkata apa-apa lagi.

"Yaiya dong, Pi!" jawab Marpuah dengan penuh percaya diri.

"Loh, Mami, mana, Pi?" tanya Marpuah yang tampak kebingungan.

Lalu dia melihat ke bawah dan mendapati Jeng Oktaf sudah tergeletak.

"Waduh! Mami, kenapa, Pi?" tanya Marpuah.

Abah Rene segera menghampiri dan membangunkan Jeng Oktaf.

"Aduh, Mami, kayaknya pingsan deh, Pi," ujar Jeng Oktaf.

"Duh, kenapa pakek acara pingsan segala deh ah," ujar Abah Rene.

"Iya, Pi! Dari semalam Mami, pingsan mulu,"

"Masa sih, kok bisa pingsan terus sih, kenapa bisa begitu?"

"Ya karna lihat uangnya, Puah, Pi!"

"Lagian kok kamu bisa dapat uang banyak begitu sih, Puah! Emang dapat dari mana?"

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel