Jeng Oktaf bangkit dari atas ranjang lalu dia pun berdiri di depan cermin.
Dan ....
"HUAAAHHHH! KENAPA MUKA AKU JADI BEGINI?!" teriak Jeng Oktaf dengan suara khasnya.
Suara itu sampai membuat Abah Rene terbangun, dan dia segera menghampiri sang istri.
"Mami! Mami, gak apa-apa—"
Jeng Oktaf menoleh ke arahnya dan ....
"SETAAAN!" teriak Abah Rene sambil berlari hendak keluar.
Tapi saking paniknya sampai tak sengaja dia menabrak pintu kamar yang masih tertutup.
JEDIEERRR!
Abah Rene sampai terpental dan jatuh terjengkang, bagian keningnya agak benjol dan terdapat memar kebiruan.
"Aduh, sakit banget," Abah Rene memegangi keningnya sendiri.
Jeng Oktaf yang panik pun langsung mendekat ke arahnya.
"Papi, gak apa-apa?" tanya Jeng Oktaf hendak memegang kening suaminya. Tapi belum sempat menyentuhnya, Abah Rene langsung berteriak dengan kencang.
"Setan! Tolong jangan makan gue!" teriak Abah Rene smbil memejamkan matanya karna ketakutan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com