Setelah muntah-muntah, Jamillah kembali kalap menyantap makanannya.
Dia kembali memasak mie rebus lagi, dan kali ini dia memasak 3 bungkus mie rebus untuk dirinya sendiri.
Setelah selesai masak, Jamillah membawa mie rebus itu ke meja makan, tampak Qimons dan juga Patria yang tercengang melihatnya.
"Millah, kok masak mie banyak banget sih, Neng?" tanya Qimons.
"Iya, Bang! Soalnya Millah, lapar banget, Bang, habis muntah," jelas Jamillah.
"Iya, tapi kalau makan mie instan kira-kira atuh, Neng, mie instan itu gak baik untuk orang hamil," tutur Qimons yang mencoba mengingatkan Jamillah.
"Tapi, Jamillah, lapar banget, Bang! Yang ada di rumah ini cuman mie instan, lagi pula Millah, 'kan paling jago cuman masak mie instan!" pungkas Jamillah.
"Ya tapi—"
"Udah dong, Bang! Jamillah, 'kan jarang-jarang makan, mie instan!"
"Yaudah deh, kalau begitu, di habisin ya, Neng,"
"Siap, Bang,"
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com