webnovel

Air Pembuka Aura

Setelah Mbah Tresno pergi, Kong Oesman kembali keluar, dan Patria sudah menyambutnya, karna dia hendak menagih janji Kong Oesman.

"Kong, ayo!" ajak Patria.

"Ayo kemana?!" tanya Kong Oesman.

"Ya, ayo kita, OTW!"

"Hah! OTW kemana?"

"Ya, ke warung Ce Mimin lah!" jawab Patria.

"Ah, elah, Pat! Elu mah masih inget aja lagi!"

"Haha! Iya, dong!"

Akhinya dengan terpaksa Kong Oesman menuruti ajakan Patria. Lagi pula tadi memang dia sendiri yang menjajikannya.

Dan sesampainya di warung Ce Mimin, pengunjung masih tampak begitu sepi, karna hari yang terlalu pagi.

"Ayo, mumpung masih sepi," tukas Kong Oesman.

Lalu Ce Mimin menghampiri mereka.

"Kong Oesman, mau pesan apa?"

"Toprak satu, Min, sama teh anget dua!" ujar Kong Oesman.

"Kong, kok ketopraknya cuman satu sih? Terus kenapa tehnya dua?" tanya Patria.

"Ya, kita makan ketopraknya sepiring berdua aja, biar irit, tetus tehnya satu-satu," jelas Kong Oesman.

"What?!" Patria syok.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com

Nächstes Kapitel